Thailand dan Vietnam jadi saingan utama RI
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian Pekerja Umum, Hediyanto W Husaini mengatakan, Indonesia sudah memperlihatkan kenaikan yang tinggi dalam industri jasa beton dan kontruksi. Di kalangan ASEAN, Indonesia sudah dapat menunjukan profitable yang tinggi.
"Saat ini Indonesia bersaing dan menunjukkan peningkatan dalam jasa beton dan konstruksi, mungkin saingan utama Indonesia saat ini adalah Thailand, mendekati juga Vietnam, kalau Singapura saya rasa bukan saingan kita," ujar Hediyanto di Concrete Show South East Asia 2013, di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (24/10/2013).
Hal ini juga diiyakan oleh Kepala Pusat Pembinaan Sumber Daya Investasi, Mochammad Natsir. Ia mengatakan, industri konstruksi merupakan industri yang mendapat berkah atas pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tentu saja sangat mengesankan beberapa tahun terakhir ini.
Diketahui, Indonesia yang merupakan negara yang paling berkembang di Asia Tenggara dengan pertumbuhan ekonomi 6 persen pertahun.
Indonesia diestimasikan menjadi negara terkaya ke 12 di dunia dengan pendapatan perkapita mencapai USD13 ribu-16 ribu dan produk domestik bruto (PDB) USD3,8 triliun-4,5 triliun dalam visi 2025.
"Saat ini Indonesia bersaing dan menunjukkan peningkatan dalam jasa beton dan konstruksi, mungkin saingan utama Indonesia saat ini adalah Thailand, mendekati juga Vietnam, kalau Singapura saya rasa bukan saingan kita," ujar Hediyanto di Concrete Show South East Asia 2013, di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (24/10/2013).
Hal ini juga diiyakan oleh Kepala Pusat Pembinaan Sumber Daya Investasi, Mochammad Natsir. Ia mengatakan, industri konstruksi merupakan industri yang mendapat berkah atas pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tentu saja sangat mengesankan beberapa tahun terakhir ini.
Diketahui, Indonesia yang merupakan negara yang paling berkembang di Asia Tenggara dengan pertumbuhan ekonomi 6 persen pertahun.
Indonesia diestimasikan menjadi negara terkaya ke 12 di dunia dengan pendapatan perkapita mencapai USD13 ribu-16 ribu dan produk domestik bruto (PDB) USD3,8 triliun-4,5 triliun dalam visi 2025.
(gpr)