IHSG hari ini kurang amunisi

Rabu, 30 Oktober 2013 - 08:06 WIB
IHSG hari ini kurang amunisi
IHSG hari ini kurang amunisi
A A A
Sindonews.com - Kurangnya amunisi membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kebingungan mencari arah pergerakannya, sehingga cenderung melemah pada perdagangan hari Rabu pekan ini.

Dari sisi teknikal tampak IHSG tidak bergairah cenderung bearish menyusul pelemahan yang terjadi pada perdagangan kemarin.

"Rentang IHSG 4.540-4.615. Pola black candle terbentuk atas IHSG mengindikasikan bearish reversal," kata Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang, Rabu (30/10/2013).

Sentimen yang berhembus pun tampak kurang begitu kondusif. Fenomena menarik sedang terjadi saat ini, dimana Dow Jones semalam ditutup menguat tajam 111,42 poin (0,72 persen) sedangkan EIDO:US ditutup turun tajam 1,43 persen membuat IHSG nampaknya kebingungan mencari arah dalam perdagangan Rabu ini.

Padahal, kata Edwin, saat ini IHSG juga tengah kebingungan di tengah absennya net buy investor asing yang justru menjadi amunisi penting agar IHSG bisa menguat tajam ke depannya.

"Seperti pernah dituliskan sebelumnya hanya ada satu tren untuk Wall Street sampai akhir tahun 2013, yakni naik. Dan nampaknya kembali menjadi kenyataan, dimana dalam perdagangan Selasa S&P 500 naik ke level tertinggi barunya," kata Edwin.

Dow Jones pun, lanjut dia, hanya tinggal perlu 50 poin mencapai level tertinggi mereka setelah Selasa naik ke level 15.680,35 disertai kenaikan tipis The Vix sebesar 0,75 persen yang ditutup di level 13,41

Penguatan ini sendiri terjadi di tengah turunnya retail sales bulan September, kejatuhan tajam consumer confidence bulan Oktober serta penurunan tak terduga PPI bulan September.

Sekitar 281 dari 500 emiten dalam Indeks S&P 500 yang telah merilis laba bersih LK Q3/2013, 68,7 persen diantaranya mengalahkan estimasi laba bersih awal analis atau lebih tinggi dibandingkan rata-rata 63 persen sejak tahun 1994.

Saat ini, analis memperkirakan laba bersih tumbuh rata-rata 4,2 persen dengan asumsi sisanya setara kejadian di atas, tetapi masih di bawah ekspektasi 1 Juli 2013 sebesar 8,5 persen.

Sedangkan untuk pendapatan, 52,5 persen diantaranya mengalahkan estimasi pendapatan awal analis atau lebih rendah dibandingkan rata-rata 61 persen sejak tahun 2002.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6678 seconds (0.1#10.140)