Laju IHSG tunggu data inflasi
A
A
A
Sindonews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan berada pada support 4.467-4.500 dan resistance 4.556-4.568. Laju IHSG lebih banyak bergerak di kisaran target support 4.536-4.564, sehingga mengurangi peluang untuk terjadinya rebound.
"Diharapkan rilis inflasi dan masih adanya emiten-emiten lokal lainnya yang merilis kinerjanya dapat direspon positif, sehingga pelemahan IHSG dapat berkurang," ujar Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada, Jumat (1/11/2013).
IHSG pada akhir pekan ini diharapkan mampu bernafas di zona hijau setelah penutupan kemarin, dimana IHSG yang diharapkan mengalami kenaikan malah berbalik arah mengalami pelemahan. Pelemahan IHSG kemarin pun memupuskan harapan sebagian besar pelaku pasar.
Padahal kemarin transaksi asing mengalami kenaikan nett buy, namun ternyata tidak diimbangi dengan sentimen dari nilai tukar rupiah yang mengalami pelemahan dan laju bursa saham Asia yang mayoritas terkoreksi.
"Pelaku pasar lokal tampaknya kurang pede, sehingga mengikuti arus laju bursa saham Asia. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4.547,35 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4.483,62 (level terendahnya) jelang closing sesi 1 dan berakhir di level 4.510,63." Kata Reza.
Kali ini laju bursa saham Asia kompak mengalami pelemahan seiring dengan respon negatif pelaku pasar terhadap hasil pertemuan FOMC yang kembali mensinyalkan adanya percepatan tapering off dari yang diperkirakan sebelumnya.
Di sisi lain, rilis kinerja beberapa emiten yang berada di bawah estimasi turut menghambat kenaikan bursa saham Asia.
Posisi laju bursa saham AS kembai diuji. Pasca kenaikan sebelumnya, kini mulai tertahan dan cenderung melemah. Pelaku pasar mencoba bersikap menahan diri menilai rilis data-data ekonomi AS saat ini dan potensi pertumbuhan kinerja para emiten terhadap hasil pertemuan The Fed.
Banyak pelaku pasar menilai pertumbuhan ekonomi AS masih melambat ,sehingga stimulus diharapkan masih dapat diperpanjang.
"Diharapkan rilis inflasi dan masih adanya emiten-emiten lokal lainnya yang merilis kinerjanya dapat direspon positif, sehingga pelemahan IHSG dapat berkurang," ujar Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada, Jumat (1/11/2013).
IHSG pada akhir pekan ini diharapkan mampu bernafas di zona hijau setelah penutupan kemarin, dimana IHSG yang diharapkan mengalami kenaikan malah berbalik arah mengalami pelemahan. Pelemahan IHSG kemarin pun memupuskan harapan sebagian besar pelaku pasar.
Padahal kemarin transaksi asing mengalami kenaikan nett buy, namun ternyata tidak diimbangi dengan sentimen dari nilai tukar rupiah yang mengalami pelemahan dan laju bursa saham Asia yang mayoritas terkoreksi.
"Pelaku pasar lokal tampaknya kurang pede, sehingga mengikuti arus laju bursa saham Asia. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4.547,35 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4.483,62 (level terendahnya) jelang closing sesi 1 dan berakhir di level 4.510,63." Kata Reza.
Kali ini laju bursa saham Asia kompak mengalami pelemahan seiring dengan respon negatif pelaku pasar terhadap hasil pertemuan FOMC yang kembali mensinyalkan adanya percepatan tapering off dari yang diperkirakan sebelumnya.
Di sisi lain, rilis kinerja beberapa emiten yang berada di bawah estimasi turut menghambat kenaikan bursa saham Asia.
Posisi laju bursa saham AS kembai diuji. Pasca kenaikan sebelumnya, kini mulai tertahan dan cenderung melemah. Pelaku pasar mencoba bersikap menahan diri menilai rilis data-data ekonomi AS saat ini dan potensi pertumbuhan kinerja para emiten terhadap hasil pertemuan The Fed.
Banyak pelaku pasar menilai pertumbuhan ekonomi AS masih melambat ,sehingga stimulus diharapkan masih dapat diperpanjang.
(rna)