Harga emas di perdagangan global menggeliat

Kamis, 21 November 2013 - 19:56 WIB
Harga emas di perdagangan...
Harga emas di perdagangan global menggeliat
A A A
Sindonews.com - Harga emas di perdagangan dunia naik tipis, namun tetap dekat di level terendah dalam empat bulan, terluka oleh kekhawatiran Federal Reserve AS (Fed) akan mulai mengurangi program stimulus.

Hasil pertemuan kebijakan Fed pada 29-30 Oktober lalu, menunjukkan bahwa mereka bisa memutuskan mengurangi pembelian aset bila pada pertemuan berikutnya pertumbuhan ekonomi membaik. Pasar menganggap itu berarti program tersebut dapat dipangkas lebih awal dari perkiraan konsensus, yang jadwalkan Maret.

Presiden Fed St Louis, James Bullard, data ekonomi AS baru-baru ini sedang mencari laporan pekerjaan yang solid pada November, yang akan meningkatkan kemungkinan Fed akan mulai kembali ke skala pembelian obligasi pada pertemuan bulan depan.

Emas telah didorong langkah pelonggaran kuantitatif AS, yang sempat memukul rekor tertinggi USD1.920 per ounce pada 2011, berkat peningkatan likuiditas keuangan dan suku bunga rendah, mendorong investor menaruh uang dalam aset non-bunga.

Tapi pemulihan ekonomi AS tahun ini telah mendorong Fed untuk mempertimbangkan kembali stimulus dan bullion telah kehilangan sekitar seperempat dari nilainya pada 2013.

Dilansir dari The Economic Times, Kamis (21/11/2013), spot emas naik 0,4 persen menjadi USD1.247,26 per ounce pada pukul 10.49 GMT. Mencapai titik terendah dalam empat bulan sebesar USD1.240,69 per ounce, ketika jatuh 2,5 persen, sebagai laporan kerugian harian terbesar dalam tujuh pekan. Sementara emas berjangka AS untuk pengiriman Desember turun 0,9 persen menjadi USD1.246,60 per ounce.

Dolar (USD) mencapai angka tertinggi dalam hampir sepekan terhadap sejumlah mata uang utama. Dimana penguatan mata uang AS itu membuat aset berdenominasi USD seperti emas lebih mahal bagi investor asing.

Kepemilikan dari SPDR Gold Trust, yang didukung exchange-traded fund terbesar di dunia, turun 2,70 ton ke level terendah dalam empat setengah tahun, dari 860,31 ton kemarin.

"Permintaan telah meningkat tetapi tidak dengan cara yang kami harapkan. Konsumen menunggu (harga) turun lebih jauh dan menunda pembelian besar," kata agen berbasis di Singapura.

Perak naik 0,8 persen menjadi USD19,94 per ounce, setelah menyentuh angka terendah sejak pertengahan Agustus, kemarin. Spot platinum tumbuh 0,5 persen menjadi USD1,396.20 per ounce. Sementara spot paladium meningkat 0,9 persen menjadi USD715,47 per ounce.

Impor paladium Swiss naik ke angka tertinggi dalam lima bulan pada Oktober (data dari kantor bea cukai Swiss menunjukkan), setelah di perdagangan Jerman melonjak ke level tertinggi dalam tiga setengah tahun.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0872 seconds (0.1#10.140)