China-Uni Eropa bicarakan perjanjian investasi
A
A
A
Sindonews.com - China dan Uni Eropa mulai melakukan pembicaraan perjanjian investasi di tengah berlanjutnya ketegangan perdagangan antara kedua wilayah.
"Kami telah membuat langkah besar ke depan, dengan meluncurkan negosiasi perjanjian investasi, yang meliputi perlindungan investasi dan akses pasar," kata Presiden Dewan Eropa, Herman Van Rompuy, seperti dilansir dari AFP, Kamis (21/11/2013).
"Baik Uni Eropa maupun China percaya bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk terus maju," jelasnya di Balai Agung Rakyat, Beijing.
Van Rompuy menuturkan, kesepakatan tersebut akan membantu meningkatkan arus investasi. "Arus investasi bilateral kami masih terlalu rendah, mengingat tingkat integrasi yang terjadi antara ekonomi kita. Perjanjian ini akan lebih investasi dua arah antara Uni Eropa dan China," terangnya.
China adalah ekonomi terbesar kedua di dunia. Hubungan antara keduanya kerap mengalami masalah atas persaingan perdagangan. 28 negara Uni Eropa merupakan mitra dagang terbesar China. Sebaliknya bagi Uni Eropa, China adalah mitra terbesar kedua.
Badan Beacukai China mencatat perdagangan antara kedua wilayah sebesar USD546,0 miliar pada 2012, dengan China menikmati surplus signifikan.
Awal pembicaraan investasi datang setelah bulan lalu Uni Eropa sepakat dengan mandat negosiasi untuk membicarakan kesepakatan perlindungan investasi, yang bertujuan meningkatkan kepastian hukum bagi perusahaan-perusahaan Eropa di China dan meningkatkan akses mereka ke pasar.
Beijing dan Brussels telah bersitegang atas serangkaian masalah komersial tahun ini, termasuk di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Kedua belah pihak mencapai kesepakatan untuk menghindari perang dagang atas sejumlah produk, walau masih ada perselisihan di beberapa sektor.
"Kami telah membuat langkah besar ke depan, dengan meluncurkan negosiasi perjanjian investasi, yang meliputi perlindungan investasi dan akses pasar," kata Presiden Dewan Eropa, Herman Van Rompuy, seperti dilansir dari AFP, Kamis (21/11/2013).
"Baik Uni Eropa maupun China percaya bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk terus maju," jelasnya di Balai Agung Rakyat, Beijing.
Van Rompuy menuturkan, kesepakatan tersebut akan membantu meningkatkan arus investasi. "Arus investasi bilateral kami masih terlalu rendah, mengingat tingkat integrasi yang terjadi antara ekonomi kita. Perjanjian ini akan lebih investasi dua arah antara Uni Eropa dan China," terangnya.
China adalah ekonomi terbesar kedua di dunia. Hubungan antara keduanya kerap mengalami masalah atas persaingan perdagangan. 28 negara Uni Eropa merupakan mitra dagang terbesar China. Sebaliknya bagi Uni Eropa, China adalah mitra terbesar kedua.
Badan Beacukai China mencatat perdagangan antara kedua wilayah sebesar USD546,0 miliar pada 2012, dengan China menikmati surplus signifikan.
Awal pembicaraan investasi datang setelah bulan lalu Uni Eropa sepakat dengan mandat negosiasi untuk membicarakan kesepakatan perlindungan investasi, yang bertujuan meningkatkan kepastian hukum bagi perusahaan-perusahaan Eropa di China dan meningkatkan akses mereka ke pasar.
Beijing dan Brussels telah bersitegang atas serangkaian masalah komersial tahun ini, termasuk di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Kedua belah pihak mencapai kesepakatan untuk menghindari perang dagang atas sejumlah produk, walau masih ada perselisihan di beberapa sektor.
(dmd)