Akses UMKM terhadap perbankan di Jabar baru 14%
A
A
A
Sindonews.com - Akses pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) terhadap perbankan masih sangat rendah. Ekspansi perbankan menggarap sektor ini dinilai tepat untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat (Jabar).
Saat ini, pelaku UMKM di Jabar tercatat mencapai 8,7 juta. Sementara, data Bank Indonesia wilayah VI Jabar Banten, total debitur UMKM di Jabar sekitar 1,19 juta rekening.
Apabila di kalkulasikan, maka akses UMKM terhadap perbankan baru sekitar 14 persen. Walaupun kredit UMKM pada triwulan III/2013 tumbuh 21,6 persen, secara nilai pembiayaan sektor ini masih cukup rendah, yaitu Rp64,04 triliun.
"Jangkauan perbankan terhadap pelaku UMKM masih perlu di tingkatkan. Data debitur UMKM baru sekitar 1,19 juta rekening," jelas Kepala Kantor Perwakilan BI wilayah VI Jabar Banten, Dian Ediana Rae pada pembukaan Priangan Expo & Craft di Pelataran BI, Jalan Braga, Kota Bandung, Jumat (6/12/2013).
Menurutnya, dari total rekening debitur UMKM, sektor yang paling banyak tercatat sebagai pemilik rekening berasal dari pelaku usaha mikro sebanyak 981 ribu rekening atau sekitar 83 persen dari total rekening UMKM. Sisanya, dimiliki pelaku usaha kecil dan menengah.
Rendahnya kepemilikan rekening UMKM berbading terbalik dengan kontribusi atas kontribusi PDRB UMKM sebesar 57,8 persen. Melihat tingginya jumlah pelaku UMKM di Jabar, Dian berharap perbankan lebih ekspansif menggarap sektor ini, dengan tetap menjaga faktor kehati-hatian.
BI mencatat, rasio kredit macet (non performing loan/NPL) UMKM pada triwulan III/2013 masih cukup tinggi yaitu 4,17 persen. Ekspansi perbankan menggarap sektor UMKM dengan diimbangi peningkatan kualifikasi SDM diharapkan mampu menekan rasio kredit macet.
Saat ini, pelaku UMKM di Jabar tercatat mencapai 8,7 juta. Sementara, data Bank Indonesia wilayah VI Jabar Banten, total debitur UMKM di Jabar sekitar 1,19 juta rekening.
Apabila di kalkulasikan, maka akses UMKM terhadap perbankan baru sekitar 14 persen. Walaupun kredit UMKM pada triwulan III/2013 tumbuh 21,6 persen, secara nilai pembiayaan sektor ini masih cukup rendah, yaitu Rp64,04 triliun.
"Jangkauan perbankan terhadap pelaku UMKM masih perlu di tingkatkan. Data debitur UMKM baru sekitar 1,19 juta rekening," jelas Kepala Kantor Perwakilan BI wilayah VI Jabar Banten, Dian Ediana Rae pada pembukaan Priangan Expo & Craft di Pelataran BI, Jalan Braga, Kota Bandung, Jumat (6/12/2013).
Menurutnya, dari total rekening debitur UMKM, sektor yang paling banyak tercatat sebagai pemilik rekening berasal dari pelaku usaha mikro sebanyak 981 ribu rekening atau sekitar 83 persen dari total rekening UMKM. Sisanya, dimiliki pelaku usaha kecil dan menengah.
Rendahnya kepemilikan rekening UMKM berbading terbalik dengan kontribusi atas kontribusi PDRB UMKM sebesar 57,8 persen. Melihat tingginya jumlah pelaku UMKM di Jabar, Dian berharap perbankan lebih ekspansif menggarap sektor ini, dengan tetap menjaga faktor kehati-hatian.
BI mencatat, rasio kredit macet (non performing loan/NPL) UMKM pada triwulan III/2013 masih cukup tinggi yaitu 4,17 persen. Ekspansi perbankan menggarap sektor UMKM dengan diimbangi peningkatan kualifikasi SDM diharapkan mampu menekan rasio kredit macet.
(izz)