Raja Okto bangun empat properti senilai Rp4 T

Kamis, 23 Januari 2014 - 18:10 WIB
Raja Okto bangun empat...
Raja Okto bangun empat properti senilai Rp4 T
A A A
Sindonews.com - PT Realindo Sapta Optima (PT RSO) bersama Marriott International hari ini menandatangani nota kesepahaman proyek properti yang rencananya akan memakai nama The Stones Hotel & Villa - Ubud, Bali.

"Kerja sama ini melanjutkan kesuksesan kerja sama terdahulu, The Stones Hotel Legian - Bali, Autograph Collection," papar CEO PT RSO, Raja Sapta Oktohari di Jakarta, Kamis (23/1/2014).

Pulau Bali saat ini masih dinilai sebagai destinasi pariwisata di Indonesia. Oleh karenanya, masih terbuka peluang untuk mengembangan bisnis penyediaan hotel dan villa yang eklusif.

Okto menilai, Marriott International merupakan partner sesuai dalam pengelolaan dan pengoperasian hotel dan villa yang mengutamakan keamanan, kenyamanan, dan eklusivitas.

"Inilah yang menjadi alasan kami untuk menggandeng kembali Marriott International," lanjut Ketua Umum BPP Hipmi ini.

Selain Pembangunan hotel dan Villa, PT RSO di 2014 ini juga akan membangun beberapa proyek lain, di antaranya La Foret Vivante, Apartemen ‘exclusive’ yang berlokasi di daerah Permata Hijau Jakarta Selatan, Gedung Perkantoran Premium yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto - Jakarta, Premium Apartemen dengan ‘Luxurious - International Brand’ yang berlokasi di Senayan - Jakarta Selatan.

"Total nilai investasi untuk keempat project properti ini mencapai Rp4 triliun. Kami menilai, bisnis properti masih sangat menjanjikan. Maka kami tidak ragu-ragu melakukan ekspansi ke berbagai wilayah dalam negeri maupun luar negeri," papar Okto.

Selama ini, menurut Okto, yang menjadi salah satu kendala dalam pengembangan bisnis properti adalah masalah skema pembiayaan. Di mana pihak developer sangat tergantung dengan suku bunga kredit. Hal ini tentu akan sangat berpengaruh pada pembentukan nilai jual properti.

"Kita akan menggunakan gaya pendekatan baru dalam bisnis properti, terutama masalah pembiayaan proyek. Sehingga pembentukan harga di tingkat konsumen akan lebih stabil dan pembiayaan kreditnya pun akan lebih fleksibel," lanjutnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0984 seconds (0.1#10.140)