Jelang keputusan The Fed, Wall Street rebound
A
A
A
Sindonews.com - Indeks di Wall Street pada perdagangan Selasa waktu setempat berhasil balik arah menguat (rebound) dipicu hasil positif dari Pfizer dan pasar yang saat ini fokus pada stimulus The Fed.
Saham Pfizer Inc (PFE.N) melonjak 2,6 persen menjadi USD30,42 setelah memebukukan laba kuartalan di atas estimasi. Saham ini mendorong penguatan pada indeks Dow dan S&P 500.
Indeks Dow Jones dan S&P menguat setelah mengalami koreksi beberapa hari akibat kekhawatiran tentang penarikan stimulus moneter oleh The Fed dan pasar negara berkembang, termasuk perlambatan pertumbuhan China serta konflik politik di Turki hingga Thailand.
Indeks saham Amerika Serikat menguat dipicu berita Bank Sentral Turki yang menaikkan suku bunganya secara signifikan.
"Bank Sentral India telah menaikkan suku bunganya dan sekarang Turki juga menaikkannya lebih dari yang diantisipasi orang. Sejumlah bank sentral di negara berkembang menaikan suku bunga secara berturut-turut," kata Chief Portfolio Strategist Wells Fargo Funds Management Brian Jacobsen seperti dilansir Reuters, Rabu (29/1/2014).
Besok atau Rabu waktu setempat, akan ada kesimpulan dari pertemuan The Federal Open Market Committee. Hal ini dinanti kalangan investor dan mereka ingin mendengar apakah The Fed akan memangkas stimulus sebesar USD10 miliar per bulan. Pada Desember 2013, The Fed telah mengumumkan rencana pemangkasan stimulus tersebut.
Semalam, indeks Dow Jones naik 90,68 poin atau 0,57 persen menjadi 15.928,56; indeks S&P 500 naik 10,94 poin atau 0,61 persen menjadi 1.792,50 dan Nasdaq menguat 14,35 poin atau 0,35 persen menjadi 4.097,96.
Saham Pfizer Inc (PFE.N) melonjak 2,6 persen menjadi USD30,42 setelah memebukukan laba kuartalan di atas estimasi. Saham ini mendorong penguatan pada indeks Dow dan S&P 500.
Indeks Dow Jones dan S&P menguat setelah mengalami koreksi beberapa hari akibat kekhawatiran tentang penarikan stimulus moneter oleh The Fed dan pasar negara berkembang, termasuk perlambatan pertumbuhan China serta konflik politik di Turki hingga Thailand.
Indeks saham Amerika Serikat menguat dipicu berita Bank Sentral Turki yang menaikkan suku bunganya secara signifikan.
"Bank Sentral India telah menaikkan suku bunganya dan sekarang Turki juga menaikkannya lebih dari yang diantisipasi orang. Sejumlah bank sentral di negara berkembang menaikan suku bunga secara berturut-turut," kata Chief Portfolio Strategist Wells Fargo Funds Management Brian Jacobsen seperti dilansir Reuters, Rabu (29/1/2014).
Besok atau Rabu waktu setempat, akan ada kesimpulan dari pertemuan The Federal Open Market Committee. Hal ini dinanti kalangan investor dan mereka ingin mendengar apakah The Fed akan memangkas stimulus sebesar USD10 miliar per bulan. Pada Desember 2013, The Fed telah mengumumkan rencana pemangkasan stimulus tersebut.
Semalam, indeks Dow Jones naik 90,68 poin atau 0,57 persen menjadi 15.928,56; indeks S&P 500 naik 10,94 poin atau 0,61 persen menjadi 1.792,50 dan Nasdaq menguat 14,35 poin atau 0,35 persen menjadi 4.097,96.
(rna)