IMF peringatkan gejolak di pasar global

Sabtu, 01 Februari 2014 - 15:36 WIB
IMF peringatkan gejolak di pasar global
IMF peringatkan gejolak di pasar global
A A A
Sindonews.com - Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan negara-negara berkembang (emerging market) untuk memperkuat pertahanan mereka di tengah gejolak ekonomi global yang memicu sell-off di pasar keuangan.

Juru bicara IMF mengatakan, pihaknya tidak bisa menemukan pemicu tunggal dari kekacauan. Namun, mereka memperingatkan agar bank sentral berhati-hati di tengah pengetatan moneter.

"Banyak negara berkembang bersama kelas aset lainnya berada di bawah tekanan pasar dalam beberapa hari terakhir," kata juru bicara IMF, dalam keterangan tertulisnya, seperti dilansir dari SBS, Sabtu (1/2/2014).

"Meskipun sulit untuk menentukan pemicu tunggal sell-off, turbulensi menggarisbawahi situasi yang menantang, bahwa banyak yang dihadapi negara sebagai akibat dari kondisi pembiayaan eksternal yang ketat, pertumbuhan lebih lambat, dan harga komoditas lebih lembut," tambahnya.

IMF mencatat, beberapa negara telah menanggapi dengan menaikkan suku bunga, seperti yang dilakukan Bank Sentral Afrika Selatan dan Turki, bertujuan menstabilkan mata uang mereka yang tenggelam dan pelarian modal.

"Turbulensi menyoroti kebutuhan untuk kebijakan makro ekonomi dan keuangan yang koheren, komunikasi yang baik dan dalam beberapa kasus perlu tindakan kebijakan mendesak untuk meningkatkan fundamental dan kredibilitas (kebijakan)," ujarnya.

"Turbulensi juga menggarisbawahi perlunya kewaspadaan di antara bank-bank sentral atas kondisi likuiditas di pasar modal internasional," terang IMF.

Banyak pejabat di negara emerging market menunjuk pemotongan (tapering off) program stimulus Federal Reserve AS mengirimkan suku bunga dolar AS tinggi dan memprovokasi keluar dari saham dan mata uang di negara-negara tersebut.

Kepala Bank Sentral India, Raghuram Rajan menyerang The Fed dan bank sentral di negara-negara terkemuka lainnya tidak menimbang dampak dari pengetatan moneter di negara berkembang.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5810 seconds (0.1#10.140)