Panin Syariah ditunjuk Kemenag garap dana haji
A
A
A
Sindonews.com - PT Bank Panin Syariah Tbk (PNBS) resmi menggarap dana haji dengan produk tabungan haji dan umrah. Produk ini merupakan salah satu layanan bagi nasabah yang ingin merencanakan ibadah haji dan umrah.
Direktur Utama PNBS, Deny Hendrawati mengatakan, sejak awal Januari tahun ini pihaknya telah ditunjuk Kementerian Agama sebagai Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS-BPIH). Penunjukkan ini membuka kesempatan kepada PBS untuk meningkatkan layanan.
"Kami ingin menjangkau basis nasabah yang lebih luas melalui jaringan induk, Panin Bank," ujar Deny dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (5/2/2014).
Salah satu keunggulan tabungan haji dan umrah Panin Syariah adalah keterhubungan dengan sistem komputerisasi haji terpadu (Siskohat) Kementerian Agama. Sehingga nasabah yang jumlah tabungan telah memenuhi porsi minimum secara pasti menjadi calon Jemaah Haji. Meski jemaah tersebut masih dalam daftar tunggu data Siskohat.
Dia mengatakan, potensi dana haji diperkirakan mencapai Rp10 triliun karena kuota haji besarnya mencapai 240 ribu per tahun. "Dengan perkiraan satu orang Rp25 juta maka potensi yang akan digarap akan mencapai Rp10-Rp12 triliun," jelasnya.
Potensi yang besar ini akan menambah Dana Pihak Ketiga (DPK) perseroan. Sehingga akan memperbesar liabililtas perseroan terutama dalam menambah dana ekspansi pembiayaan.
"Tentu potensi ini sangat besar karena ada kelebihan permintaan, yang mencapai 400 ribu per tahun, padahal kuota pemerintah 250 ribu, dan jangka waktunya untuk dana haji mencapai 10 tahun," jelasnya.
Dia juga mengatakan, perseroan mendapatkan peringkat idA+ dengan outlook stabil dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) pada 24 Januari lalu. Hal ini menandakan optimisme terhadap kinerja keuangan dalam jangka panjang.
"Peringkat tersebut menambah keyakinan seluruh stakeholders terhadap kinerja perseroan ke depan," ujarnya.
Berdasarkan data keuangan perseroan nonaudit per 31 Desember 2013, total aset tercatat sebesar Rp4,07 triliun, dengan outstanding pembiayaan mencapai Rp2,6 triliun. Sementara dana pihak ketiga yang berhasil dikumpulkan ada sebesar Rp2,8 triliun dengan dukungan 10 kantor cabang.
Direktur Utama PNBS, Deny Hendrawati mengatakan, sejak awal Januari tahun ini pihaknya telah ditunjuk Kementerian Agama sebagai Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS-BPIH). Penunjukkan ini membuka kesempatan kepada PBS untuk meningkatkan layanan.
"Kami ingin menjangkau basis nasabah yang lebih luas melalui jaringan induk, Panin Bank," ujar Deny dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (5/2/2014).
Salah satu keunggulan tabungan haji dan umrah Panin Syariah adalah keterhubungan dengan sistem komputerisasi haji terpadu (Siskohat) Kementerian Agama. Sehingga nasabah yang jumlah tabungan telah memenuhi porsi minimum secara pasti menjadi calon Jemaah Haji. Meski jemaah tersebut masih dalam daftar tunggu data Siskohat.
Dia mengatakan, potensi dana haji diperkirakan mencapai Rp10 triliun karena kuota haji besarnya mencapai 240 ribu per tahun. "Dengan perkiraan satu orang Rp25 juta maka potensi yang akan digarap akan mencapai Rp10-Rp12 triliun," jelasnya.
Potensi yang besar ini akan menambah Dana Pihak Ketiga (DPK) perseroan. Sehingga akan memperbesar liabililtas perseroan terutama dalam menambah dana ekspansi pembiayaan.
"Tentu potensi ini sangat besar karena ada kelebihan permintaan, yang mencapai 400 ribu per tahun, padahal kuota pemerintah 250 ribu, dan jangka waktunya untuk dana haji mencapai 10 tahun," jelasnya.
Dia juga mengatakan, perseroan mendapatkan peringkat idA+ dengan outlook stabil dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) pada 24 Januari lalu. Hal ini menandakan optimisme terhadap kinerja keuangan dalam jangka panjang.
"Peringkat tersebut menambah keyakinan seluruh stakeholders terhadap kinerja perseroan ke depan," ujarnya.
Berdasarkan data keuangan perseroan nonaudit per 31 Desember 2013, total aset tercatat sebesar Rp4,07 triliun, dengan outstanding pembiayaan mencapai Rp2,6 triliun. Sementara dana pihak ketiga yang berhasil dikumpulkan ada sebesar Rp2,8 triliun dengan dukungan 10 kantor cabang.
(gpr)