BPD disarankan bentuk holding company
A
A
A
Sindonews.com - Untuk memperkuat posisi Bank Pembangunan Daerah (BPD) sebagai bank pembangunan perlu dibentuk holding company yang menaungi seluruh BPD di tanah air.
Ekonom The Indonesia Economic Intelligence (IEI) Sunarsip mengatakan, pembentukan holding ini untuk mendukung pembangunan di daerah serta lebih mendukung pengembangan BPD. Apalagi total kepemilikan aset seluruh BPD di tanah air yang mencapai sekitar Rp400 triliun berada di posisi keempat di bawah Mandiri, BRI dan BCA.
"Pembentukan holding company ini juga bisa mengembalikan peran BPD sesuai dengan namanya sebagai bank pembangunan. Apalagi sejauh ini BPD ikut larut dalam irama bisnis bank-bank komersial pada umumnya," katanya saat Talkshow bertajuk 'BPD Jadi Regional Champion, Kamis (27/2/2014).
Sunarsip menjelaskan, pembentukan holding bisa membuat BPD sebagai bank orientasi infrastruktur, di mana pada sejumlah negara, bank khusus seperti ini justru eksis dan mendominasi.
Dia mencontohkan Jerman, peran bank komersial di sana hanya sekitar 25% dari seluruh aset perbankan. Selebihnya, dikuasai bank-bank pembangunan, seperti KfW (Kreditanstalt für Wiederaufbau) di tingkat nasional dan di tingkat regional terdapat sparkassen (saving bank), Landesbanken (semacam BPD), dan bank koperasi.
Ekonom The Indonesia Economic Intelligence (IEI) Sunarsip mengatakan, pembentukan holding ini untuk mendukung pembangunan di daerah serta lebih mendukung pengembangan BPD. Apalagi total kepemilikan aset seluruh BPD di tanah air yang mencapai sekitar Rp400 triliun berada di posisi keempat di bawah Mandiri, BRI dan BCA.
"Pembentukan holding company ini juga bisa mengembalikan peran BPD sesuai dengan namanya sebagai bank pembangunan. Apalagi sejauh ini BPD ikut larut dalam irama bisnis bank-bank komersial pada umumnya," katanya saat Talkshow bertajuk 'BPD Jadi Regional Champion, Kamis (27/2/2014).
Sunarsip menjelaskan, pembentukan holding bisa membuat BPD sebagai bank orientasi infrastruktur, di mana pada sejumlah negara, bank khusus seperti ini justru eksis dan mendominasi.
Dia mencontohkan Jerman, peran bank komersial di sana hanya sekitar 25% dari seluruh aset perbankan. Selebihnya, dikuasai bank-bank pembangunan, seperti KfW (Kreditanstalt für Wiederaufbau) di tingkat nasional dan di tingkat regional terdapat sparkassen (saving bank), Landesbanken (semacam BPD), dan bank koperasi.
(gpr)