GMF Aeroasia tambah hangar senilai USD50 juta
GMF Aeroasia tambah hangar senilai USD50 juta
A
A
A
Sindonews.com - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar USD300 juta, dana tersebut akan digunakan untuk induk usaha dan entitas anak usaha sepanjang tahun ini.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar menjelaskan, pada tahun ini perseroan memang telah mempunyai strategi untuk mengembangkan sejumlah anak usaha.
Diantaranya PT GMF Aeroasia, anak usaha yang bergerak dibidang pemeliharaan dan perbaikan pesawat. Tahun ini GMF Aeroasia akan menambah satu hangar baru hingga menjadi 4 hangar, dana yang dibutuhkan untuk investasi tersebut mencapai USD50 juta.
"Untuk rencana IPO (initial public offering) GMF, setelah dilihat dengan pesaing, nilai value creation-nya belum cukup. Ini yang perlu dikembangkan, sehingga nilai IPO-nya bisa maksimal. Sedangkan PT Citilink, kami telah mengadakan pertemuan dengan masing-masing investor strategis. Keputusannya akhir semester I/2014 atau akhir Juni 2014," kata Emir usai menghadiri rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) perseroan di Auditorium Garuda City Center, Cengkareng, Banten, Rabu (2/4/2014).
Seperti diketahui, perseroan berencana untuk mengakusisi mayoritas saham di Gapura Angkasa. Anak usaha PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II dan Garuda Indonesia tersebut, menurut Emir saat ini prosesnya masih dalam tahap penentuan nilai dan porsi saham untuk diakusisi. Hal ini akan diputuskan oleh penasehat keuangan (financial advisor).
"Kami masih menunggu independent value dari financial advisor, kami sudah dapat dan sedang diproses. Sementara itu Angkasa Pura masih meminta persetujuan dari pemegang saham," tambah Emir.
Direktur Keuangan Garuda Indonesia Handrito Hardjono mengungkapkan, perseroan mengincar menjadi pemilik saham mayoritas di Gapura Angkasa dengan posisi kepemilkan dimulai berkisar dari 60 persen.
Perseroan menyiapkan dana sekitar USD25 juta untuk membeli saham Gapura Angkasa yang dikuasai oleh Angkasa Pura I dan II itu.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar menjelaskan, pada tahun ini perseroan memang telah mempunyai strategi untuk mengembangkan sejumlah anak usaha.
Diantaranya PT GMF Aeroasia, anak usaha yang bergerak dibidang pemeliharaan dan perbaikan pesawat. Tahun ini GMF Aeroasia akan menambah satu hangar baru hingga menjadi 4 hangar, dana yang dibutuhkan untuk investasi tersebut mencapai USD50 juta.
"Untuk rencana IPO (initial public offering) GMF, setelah dilihat dengan pesaing, nilai value creation-nya belum cukup. Ini yang perlu dikembangkan, sehingga nilai IPO-nya bisa maksimal. Sedangkan PT Citilink, kami telah mengadakan pertemuan dengan masing-masing investor strategis. Keputusannya akhir semester I/2014 atau akhir Juni 2014," kata Emir usai menghadiri rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) perseroan di Auditorium Garuda City Center, Cengkareng, Banten, Rabu (2/4/2014).
Seperti diketahui, perseroan berencana untuk mengakusisi mayoritas saham di Gapura Angkasa. Anak usaha PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II dan Garuda Indonesia tersebut, menurut Emir saat ini prosesnya masih dalam tahap penentuan nilai dan porsi saham untuk diakusisi. Hal ini akan diputuskan oleh penasehat keuangan (financial advisor).
"Kami masih menunggu independent value dari financial advisor, kami sudah dapat dan sedang diproses. Sementara itu Angkasa Pura masih meminta persetujuan dari pemegang saham," tambah Emir.
Direktur Keuangan Garuda Indonesia Handrito Hardjono mengungkapkan, perseroan mengincar menjadi pemilik saham mayoritas di Gapura Angkasa dengan posisi kepemilkan dimulai berkisar dari 60 persen.
Perseroan menyiapkan dana sekitar USD25 juta untuk membeli saham Gapura Angkasa yang dikuasai oleh Angkasa Pura I dan II itu.
(gpr)
Explore More