Industri jasa keuangan perlu terapkan marketing 3.0
A
A
A
Sindonews.com - Sekretaris Jenderal Indonesia Marketing Association (IMA), Andrianto Widjaja mengungkapkan bahwa saat ini Indonesia telah memasuki era transparansi serta penerapan marketing 3.0. Karena itu, IMA mendorong agar marketing 3.0 diterapkan di industri jasa keuangan (IJK).
"Kita sekarang masuk dalam era kini dan masa depan yaitu marketing 3.0. Di mana, konsumen semakin berkembang, tidak hanya kebutuhan emosional tetapi juga menutut ke arah spritual. Mereka peduli kepada lingkungan dan orang lain," ungkapnya dalam seminar Edukasi dan Perlindungan Konsumen Industri Keuangan yang Bijak dan Cermat, Senin (14/4/2014).
Menurutnya, marketing memiliki era yang terus berevolusi dan berbeda di setiap eranya. Marketing 1.0 pada masa revolusi industri, marketing 2.0 yang merupakan masa konsumen memiliki lebih banyak informasi (consumer oriented marketing), serta marketing 3.0 di masa kini dan akan datang.
"Ada perbedaan satu sama lain, salah satunya karena faktor teknologi dan tentunya akan berdampak ke banyak hal," imbuh dia.
Indonesia pada 2020 akan didominasi oleh orang-orang muda yang jauh lebih pintar daripada pendahulunya. Dia juga menyebutkan, jumlah pengguna internet di Indonesia pada 2013, menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet dan BPS, sudah mencapai 71,19 juta atau sekitar 28 persen dari populasi Indonesia.
"Walaupun masih ada kesenjangan di Pulau Jawa atau di luar Pulau Jawa, tetapi ini akan mendorong era transparansi. Kita tidak bisa bersifat eksklusif, semua akan terhubung. Produk yang baru lahir bisa saja langsung melambung karena ada yang menuliskannya di dunia maya, atau sebaliknya bisa anjlok karena dunia maya," pungkasnya.
"Kita sekarang masuk dalam era kini dan masa depan yaitu marketing 3.0. Di mana, konsumen semakin berkembang, tidak hanya kebutuhan emosional tetapi juga menutut ke arah spritual. Mereka peduli kepada lingkungan dan orang lain," ungkapnya dalam seminar Edukasi dan Perlindungan Konsumen Industri Keuangan yang Bijak dan Cermat, Senin (14/4/2014).
Menurutnya, marketing memiliki era yang terus berevolusi dan berbeda di setiap eranya. Marketing 1.0 pada masa revolusi industri, marketing 2.0 yang merupakan masa konsumen memiliki lebih banyak informasi (consumer oriented marketing), serta marketing 3.0 di masa kini dan akan datang.
"Ada perbedaan satu sama lain, salah satunya karena faktor teknologi dan tentunya akan berdampak ke banyak hal," imbuh dia.
Indonesia pada 2020 akan didominasi oleh orang-orang muda yang jauh lebih pintar daripada pendahulunya. Dia juga menyebutkan, jumlah pengguna internet di Indonesia pada 2013, menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet dan BPS, sudah mencapai 71,19 juta atau sekitar 28 persen dari populasi Indonesia.
"Walaupun masih ada kesenjangan di Pulau Jawa atau di luar Pulau Jawa, tetapi ini akan mendorong era transparansi. Kita tidak bisa bersifat eksklusif, semua akan terhubung. Produk yang baru lahir bisa saja langsung melambung karena ada yang menuliskannya di dunia maya, atau sebaliknya bisa anjlok karena dunia maya," pungkasnya.
(izz)