WCC Award 2014 dorong perajin handicraft berinovsai
A
A
A
Sindonews.com - Sebagai kelanjutan dari acara kick off meeting yang dilaksanakan pada 15-16 April 2014 bertempat di Kementerian Perdagangan (Kemendagri), akan diselenggarakan acara launching WCC Award pada 22 April 2014 di kantor Kemendag.
Pada acara launching ini akan dihadiri Ketua Harian Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Okke Hatta Rajasa, Ketua Bidang Pameran dan Kerjasama Luar Negeri Dekranas Bianca, Vice President WCC Asia Pasific Regional Edric Ong, perwakilan dari UNESCO Jakarta Massanory Nagaoka, serta Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.
"WCC Award merupakan penghargaan bergengsi terhadap hasil karya para perajin untuk mendorong para perajin agar dapat menciptakan karya kerajinan tangan yang original dan inovatif. Sehingga, dapat menjaga keberlangsungan dari warisan budayanya," kata Lutfi seperti dikutipd ari situs Kemendag, Sabtu (19/4/2014).
Tahun ini, Indonesia diberikan kepercayaan menjadi tuan rumah penyelenggaraan WCC Award. Pada kegiatan ini Dekranas bekerja sama dengan Kemendag akan bertindak sebagai penyelenggara. Karya-karya yang akan diikutsertakan pada WCC Award 2014 berasal dari wilayah Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Pasifik Selatan.
"Selama pameran berlangsung, tercatat transaksi sebesar USD1.099.695. Nilai ini adalah total transaksi dagang dan inquiry dari pembeli asal Rusia, Amerika Serikat, Jerman, Singapura, Italia, Afrika Selatan, Spanyol, Inggris, Taiwan, dan lain-lain," jelas Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag, Nus Nuzulia Ishak.
Menurutnya, di samping transaksi dagang, beberapa perusahaan peserta juga mendapatkan permintaan yang masih harus ditindaklanjuti. Antara lain produk antique furniture dari Uni Emirat Arab, Swedia, Maroko, Chile, Amerika Serikat, produk furnitur rumah, dekorasi rumah, lighting, furnitur taman dari Singapura, Belanda, dan Cina, produk bicycle basket dan laundry basket dari Austria, Brasil, Belanda, serta produk nampan dan kotak tisu dari India dan Indonesia.
"Semoga kami membantu produsen menciptakan produk berdaya saing, memperoleh kontak buyer yang potensial serta melakukan pengamatan terhadap produk dan harga yang sesuai permintaan buyer. Hingga pada akhirnya dapat membantu meningkatkan nilai ekspor furnitur dan kerajinan tangan Indonesia," jelas Direktur Pengembangan Promosi dan Citra Ditjen PEN Kemendag, Pradnyawati.
Pada acara launching ini akan dihadiri Ketua Harian Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Okke Hatta Rajasa, Ketua Bidang Pameran dan Kerjasama Luar Negeri Dekranas Bianca, Vice President WCC Asia Pasific Regional Edric Ong, perwakilan dari UNESCO Jakarta Massanory Nagaoka, serta Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.
"WCC Award merupakan penghargaan bergengsi terhadap hasil karya para perajin untuk mendorong para perajin agar dapat menciptakan karya kerajinan tangan yang original dan inovatif. Sehingga, dapat menjaga keberlangsungan dari warisan budayanya," kata Lutfi seperti dikutipd ari situs Kemendag, Sabtu (19/4/2014).
Tahun ini, Indonesia diberikan kepercayaan menjadi tuan rumah penyelenggaraan WCC Award. Pada kegiatan ini Dekranas bekerja sama dengan Kemendag akan bertindak sebagai penyelenggara. Karya-karya yang akan diikutsertakan pada WCC Award 2014 berasal dari wilayah Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Pasifik Selatan.
"Selama pameran berlangsung, tercatat transaksi sebesar USD1.099.695. Nilai ini adalah total transaksi dagang dan inquiry dari pembeli asal Rusia, Amerika Serikat, Jerman, Singapura, Italia, Afrika Selatan, Spanyol, Inggris, Taiwan, dan lain-lain," jelas Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag, Nus Nuzulia Ishak.
Menurutnya, di samping transaksi dagang, beberapa perusahaan peserta juga mendapatkan permintaan yang masih harus ditindaklanjuti. Antara lain produk antique furniture dari Uni Emirat Arab, Swedia, Maroko, Chile, Amerika Serikat, produk furnitur rumah, dekorasi rumah, lighting, furnitur taman dari Singapura, Belanda, dan Cina, produk bicycle basket dan laundry basket dari Austria, Brasil, Belanda, serta produk nampan dan kotak tisu dari India dan Indonesia.
"Semoga kami membantu produsen menciptakan produk berdaya saing, memperoleh kontak buyer yang potensial serta melakukan pengamatan terhadap produk dan harga yang sesuai permintaan buyer. Hingga pada akhirnya dapat membantu meningkatkan nilai ekspor furnitur dan kerajinan tangan Indonesia," jelas Direktur Pengembangan Promosi dan Citra Ditjen PEN Kemendag, Pradnyawati.
(izz)