Garuda optimalkan sektor cargo

Rabu, 07 Mei 2014 - 18:47 WIB
Garuda optimalkan sektor...
Garuda optimalkan sektor cargo
A A A
Sindonews.com - Peluang pasar pengiriman barang melalui moda transportasi pesawat terbang melalui bandara Ahmad Yani Semarang masih cukup besar. Hal ini mendorong Garuda Indonesia untuk terus mengoptimalkan sektor pengiriman cargo.

General Manager PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Cabang Semarang Flora Izza mengatakan, saat ini pengiriman barang melalui pesawat sudah mulai dilirik banyak kalangan. Pasalnya, pengiriman barang melalui moda transporatasi darat saat ini sudah cukup padat.

"Pelayanan cargo di Garuda bukan sektor lama, tetapi memang belum optimal karena baru sekitar 25 persen dari daya tampung pesawat," katanya di sela-sela pertemuan BUMN Marketeers Club di Novotel, Rabu (7/5/2014).

Dia mengungkapkan, untuk memudahkan pelayanan cargo, Garuda saat ini menggandeng mitra kerja, sehingga pelayanan bisa dilakukan door to door bukan lagi dari airport ke airport. "Dulu kan hanya sampai ke airport pelanggan mengambil, sekarang tidak kita kirim langsung ke tujuan," imbunya.

Piahkanya mengakui, sektor pengiriman barang cukup potensial untuk dikembangkan, mengingat Garuda melayani sembilan penerbangan dari kota Semarang ke beberapa ibukota provinsi lainnya. Selain itu, waktu pengiriman yang lebih singkat juga memungkinkan komoditas yang diangkut lebih bervariasi.

Marketing and Sales Manager Garuda Indonesia Cabang Semarang Herri Darmawan menambahkan, kapasitas pesawat Garuda untuk pengangkutan cargo mencapai 3,5 ton untuk satu kali penerbangan.

"Secara keseluruhan dari sembilan penerbangan, untuk pelayanan cargo baru terisi sekitar 25 persen. Sebagian besar melakukan pengiriman dengan penerbangan pagi maupun malam. Karena pengguna jasa sebagian merupakan agen-agen yang mengumpulkan dulu barang yang akan dikirim," ujarnya.

Flora mengatakan, untuk saat ini penerbangan cargo masih di dominasi komoditas hasil laut untuk diekspor ke Kuala Lumpur atau Singapura. "Untuk komoditas lain seperti furniture atau tekstil masih relatif kecil," pungkasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7531 seconds (0.1#10.140)