Anthoni Salim Bidik Perusahaan Gula Filipina
A
A
A
MANILA - Miliarder Anthoni Salim First Pacific Co dikabarkan tengah berusaha membeli alias mengakuisisi perusahaan gula di Filipina guna memperluas usaha di Asia Tenggara, sekaligus membuka peluang bisnis jelang perjanjian perdagangan bebas di wilayah ini.
Dilansir dari Bloomberg, Senin (26/5/2014), Aida Ignacio, wakil administrator Philippines Sugar Regulatory Administration mengatakan, margin produksi gula di Filipina sedang diperas karena biaya produksi, sehingga menciptakan peluang bagi perusahaan yang dapat membawa efisiensi lebih besar.
Chief Executive Officer First Pacific Manuel Panglinan dalam sebuah wawancara di Manila mengatakan, tekanan bagi perusahaan gula menjadi lebih kompetitif, menjelang penurunan harga gula daerah pada tahun depan.
First Pacific sendiri tercatat memiliki saham di produsen gula mentah Roxas Holdings Inc (ROX) dan kilang minyak terbesar Victorias Milling Co (VMC)
"Kami kecil dibandingkan dengan pesaing regional kami, dan Anda harus mengkonsolidasikan jika Anda ingin menjadi kompetitif," kata Pangilinan.
"Kami terbuka untuk memperoleh penggilingan dan penyulingan lainnya. Ini adalah investasi yang ingin kami bangun," tambahnya.
Sebagai bagian dari perjanjian perdagangan bebas di Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN), tarif gula impor akan dibagi dua sampai 5 persen pada tahun depan. Produksi gula Filipina akan menghadapi persaingan dari Thailand, eksportir gula terbesar setelah Brazil.
Dilansir dari Bloomberg, Senin (26/5/2014), Aida Ignacio, wakil administrator Philippines Sugar Regulatory Administration mengatakan, margin produksi gula di Filipina sedang diperas karena biaya produksi, sehingga menciptakan peluang bagi perusahaan yang dapat membawa efisiensi lebih besar.
Chief Executive Officer First Pacific Manuel Panglinan dalam sebuah wawancara di Manila mengatakan, tekanan bagi perusahaan gula menjadi lebih kompetitif, menjelang penurunan harga gula daerah pada tahun depan.
First Pacific sendiri tercatat memiliki saham di produsen gula mentah Roxas Holdings Inc (ROX) dan kilang minyak terbesar Victorias Milling Co (VMC)
"Kami kecil dibandingkan dengan pesaing regional kami, dan Anda harus mengkonsolidasikan jika Anda ingin menjadi kompetitif," kata Pangilinan.
"Kami terbuka untuk memperoleh penggilingan dan penyulingan lainnya. Ini adalah investasi yang ingin kami bangun," tambahnya.
Sebagai bagian dari perjanjian perdagangan bebas di Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN), tarif gula impor akan dibagi dua sampai 5 persen pada tahun depan. Produksi gula Filipina akan menghadapi persaingan dari Thailand, eksportir gula terbesar setelah Brazil.
(dmd)