TB Simatupang Sangat Prospektif bagi Perkantoran
A
A
A
JAKARTA - Koridor TB Simatupang dinilai sangat prospektif dalam menunjang pertumbuhan pusat bisnis (CBD) yang kian membludak, khususnya pada sektor properti perkantoran, baik strata title (hak milik) maupun sewa.
Hal ini dikemukakan Associate Director Research Colliers International Indonesia, Ferry Salanto. Menurutnya, pertumbuhan properti perkantoran di koridor TB Simatupang ditandai banyaknya perusahaan tambang dan industri yang merelokasi kantornya dari CBD ke Simatupang.
Alasannya, kata Ferry, didasari faktor keamanan, serta sebagian besar merupakan perusahaan yang tidak ingin tampil (low performance). Lebih dari itu, yang menjadi salah satu daya tarik adalah harga sewa yang dikucurkan di Simatupang masih relatif terjangkau ketimbang kawasan CBD.
”Untuk harga sewa kantor di Simatupang masih sekitar Rp350.000 per meter persegi dibandingkan dengan di kawasan CBD yang harga sewanya relatif tidak masuk akal,” terangnya.
Terlebih, berdasarkan catatan Colliers International Indonesia, Ferry menyebutkan, hingga 2017 mendatang akan lebih banyak lagi angkatan kerja yang mendiami gedung kantor baru di kawasan tersebut.
”Dalam tiga tahun ke depan, pasokan ruang kantor baru yang akan masuk pasar seluas 236.182 meter persegi. Dari luas tersebut, sudah sekitar 60% mendapat konfirmasi dari penyewa gedung yang notabene memiliki karyawan dalam jumlah tertentu,” sebutnya.
Colliers International Indonesia mencatat, saat ini sebanyak 42% pengembang properti yang berstatus under planning (sudah mengantongi izin, tetapi belum ada konstruksi yang dilakukan) dan 58% berstatus under construction (bangunan yang sedang berjalan).
Hal ini dikemukakan Associate Director Research Colliers International Indonesia, Ferry Salanto. Menurutnya, pertumbuhan properti perkantoran di koridor TB Simatupang ditandai banyaknya perusahaan tambang dan industri yang merelokasi kantornya dari CBD ke Simatupang.
Alasannya, kata Ferry, didasari faktor keamanan, serta sebagian besar merupakan perusahaan yang tidak ingin tampil (low performance). Lebih dari itu, yang menjadi salah satu daya tarik adalah harga sewa yang dikucurkan di Simatupang masih relatif terjangkau ketimbang kawasan CBD.
”Untuk harga sewa kantor di Simatupang masih sekitar Rp350.000 per meter persegi dibandingkan dengan di kawasan CBD yang harga sewanya relatif tidak masuk akal,” terangnya.
Terlebih, berdasarkan catatan Colliers International Indonesia, Ferry menyebutkan, hingga 2017 mendatang akan lebih banyak lagi angkatan kerja yang mendiami gedung kantor baru di kawasan tersebut.
”Dalam tiga tahun ke depan, pasokan ruang kantor baru yang akan masuk pasar seluas 236.182 meter persegi. Dari luas tersebut, sudah sekitar 60% mendapat konfirmasi dari penyewa gedung yang notabene memiliki karyawan dalam jumlah tertentu,” sebutnya.
Colliers International Indonesia mencatat, saat ini sebanyak 42% pengembang properti yang berstatus under planning (sudah mengantongi izin, tetapi belum ada konstruksi yang dilakukan) dan 58% berstatus under construction (bangunan yang sedang berjalan).
(dmd)