IRESS: Tambah Kuota agar BBM Subsidi Tak Jebol
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara menilai, dalam rangka antisipasi lonjakan pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, sebaiknya pemerintah menambah kuota saja. Daripada menempuh jalan menutup Saluran Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
"Ya jebol sih apa boleh buat ya. Itu sudah enggak bisa diapa-apakan kecuali mau tutup SPBU-nya. Ya tapi nanti juga akan repot, kalau nanti SPBU-nya ditutup. Sehingga mau enggak mau harus ditambah kuotanya," kata dia kepada Sindonews, Jakarta, Jumat (30/5/2014).
Dia mengatakan, pemerintah sulit untuk membatasi pemakaian BBM bersubsidi. Karena memang permintaan semakin meningkat, juga terjadi pertumbuhan kebutuhan.
Selama ini, lanjut Marwan, pemerintah pada dasarnya telah melakukan upaya untuk membatasi pemakaian BBM bersubsidi. Namun di lapangan tidak berjalan efektif.
"Soal pembatasan supaya orang yang tidak berhak itu untuk tidak membeli, dari dulu juga ada pembatasan. Tapi tidak efektif di lapangan. Supaya BBM enggak jebol bisa juga dengan menaikkan harganya," pungkas dia.
"Ya jebol sih apa boleh buat ya. Itu sudah enggak bisa diapa-apakan kecuali mau tutup SPBU-nya. Ya tapi nanti juga akan repot, kalau nanti SPBU-nya ditutup. Sehingga mau enggak mau harus ditambah kuotanya," kata dia kepada Sindonews, Jakarta, Jumat (30/5/2014).
Dia mengatakan, pemerintah sulit untuk membatasi pemakaian BBM bersubsidi. Karena memang permintaan semakin meningkat, juga terjadi pertumbuhan kebutuhan.
Selama ini, lanjut Marwan, pemerintah pada dasarnya telah melakukan upaya untuk membatasi pemakaian BBM bersubsidi. Namun di lapangan tidak berjalan efektif.
"Soal pembatasan supaya orang yang tidak berhak itu untuk tidak membeli, dari dulu juga ada pembatasan. Tapi tidak efektif di lapangan. Supaya BBM enggak jebol bisa juga dengan menaikkan harganya," pungkas dia.
(izz)