Kupon Obligasi Rp1 T SMI Dipatok 9,6-10%
A
A
A
JAKARTA - PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) secara resmi mencatatkan Obligasi I Sarana Multi Infrastruktur Tahun 2014 senilai Rp1 triliun di Bursa Efek Indonnesia (BEI) hari ini.
Penerbitan obligasi ini adalah aksi korporasi pertama yang dilakukan oleh PT SMI selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang pembiayaan infrastrukuur.
Direktur Utama PT SMI Emma Sri Martini mengatakan, dana yang dihimpun dari penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk membiayai sejumlah proyek infrastruktur tahun ini.
“Hal ini sesuai dengan bisnis utama perusahaan, yakni pembiayaan proyek infrastruktur untuk memenuhi target komitmen pembiayaan sebesar Rp5,5 triliun pada tahun ini,” ujar Emma dalam rilisnya di Jakarta, Kamis (12/6/2014).
Dia melanjutkan, dengan dicatatkanya Obligasi PT SMI ini, maka perusahaan telah melengkapi proses emisi obligasi yang telah dimulai sejak awal 2014. Emma mengungkapkan, obligasi itu mengalami kelebihan permintaan sebanyak 2,6 kali dari nilai obligasi yang ditawarkan.
“Hal ini tentu saja menunjukan kepercayaan investor yang tinggi terhadap PT SMI,” imbuh dia.
Direktur Manajemen Risiko Keuangan dan Dukungan Kerja PT SMI Nasrizal Nazir mengatakan, kupon obligasi yang ditetapkan sebesar 9,6% untuk tenor 3 tahun dan 10% untuk tenor 5 tahun.
Menurut dia, penetapan kupon tersebut lebih rendah dari batas tengah kupon indikatif yang ditawarkan PT SMI pada kisaran 9,25-10% untuk tenor 3 tahun dan 9,75-10,55% untuk tenor 5 tahun.
Nasrizal menambahkan, tingginnya kepercayaan investor terhadap surat utang yang diterbitkann PT SMI merupakan refleksi atas peringkat PT SMI dari lembaga pemeringkat Pefindo yang memberikaan peringkat obligasi idAA+.
Pada Novvember tahun lalu, lembaga pemeringkat internasional, yakni Fitch Ratingg memberikkan peringkat Internasiional PT SMI pada rating BBB--dengan prospek stabil, sama dengan sovereign rating.
Dalam penerbitan obligasi PT SMI, bertindak sebagai wali amanat adalah PT Bank Mandiri Tbk. Sedangkan penjamin pelaksana emisi terdiri atas PT CIMB Securities Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, PT Indo Premier Securities dan PT Mandiri Sekuritas.
Penerbitan obligasi ini adalah aksi korporasi pertama yang dilakukan oleh PT SMI selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang pembiayaan infrastrukuur.
Direktur Utama PT SMI Emma Sri Martini mengatakan, dana yang dihimpun dari penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk membiayai sejumlah proyek infrastruktur tahun ini.
“Hal ini sesuai dengan bisnis utama perusahaan, yakni pembiayaan proyek infrastruktur untuk memenuhi target komitmen pembiayaan sebesar Rp5,5 triliun pada tahun ini,” ujar Emma dalam rilisnya di Jakarta, Kamis (12/6/2014).
Dia melanjutkan, dengan dicatatkanya Obligasi PT SMI ini, maka perusahaan telah melengkapi proses emisi obligasi yang telah dimulai sejak awal 2014. Emma mengungkapkan, obligasi itu mengalami kelebihan permintaan sebanyak 2,6 kali dari nilai obligasi yang ditawarkan.
“Hal ini tentu saja menunjukan kepercayaan investor yang tinggi terhadap PT SMI,” imbuh dia.
Direktur Manajemen Risiko Keuangan dan Dukungan Kerja PT SMI Nasrizal Nazir mengatakan, kupon obligasi yang ditetapkan sebesar 9,6% untuk tenor 3 tahun dan 10% untuk tenor 5 tahun.
Menurut dia, penetapan kupon tersebut lebih rendah dari batas tengah kupon indikatif yang ditawarkan PT SMI pada kisaran 9,25-10% untuk tenor 3 tahun dan 9,75-10,55% untuk tenor 5 tahun.
Nasrizal menambahkan, tingginnya kepercayaan investor terhadap surat utang yang diterbitkann PT SMI merupakan refleksi atas peringkat PT SMI dari lembaga pemeringkat Pefindo yang memberikaan peringkat obligasi idAA+.
Pada Novvember tahun lalu, lembaga pemeringkat internasional, yakni Fitch Ratingg memberikkan peringkat Internasiional PT SMI pada rating BBB--dengan prospek stabil, sama dengan sovereign rating.
Dalam penerbitan obligasi PT SMI, bertindak sebagai wali amanat adalah PT Bank Mandiri Tbk. Sedangkan penjamin pelaksana emisi terdiri atas PT CIMB Securities Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, PT Indo Premier Securities dan PT Mandiri Sekuritas.
(rna)