IHSG Berpotensi Menguji Resistance 4.888
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan akan bergerak menguat di tengah sentimen negatif yang terjadi di luar negeri.
Analis Teknikal Mandiri Sekuritas Ayyi Achmad Hidayah mengatakan, IHSG diperdagangkan di atas EMA 200 hari. Indeks bergerak menguat dan bertahan di support 4.860.
“Hari ini indeks akan bergerak mixed to up coba menguji resistance selanjutnya di 4.888,“ kata dia dalam risetnya, Rabu (25/6/2016).
IHSG diprediksi akan bergerak pada kisaran support 4.840 dan resistance 4.909. Sementara sentimen negatif datang dari luar negeri.
Pasar saham Amerika Serikat (AS) kembali melemah, seiring kekhawatiran terhadap konflik di Irak, dan melambatnya data ekonomi negara Paman Sam tersebut. Koreksi dialami indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar 0,70% dan indeks S&P500 sebesar 0,64%.
Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh data ekonomi AS dan Eropa yang melambat. Koreksi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 sebesar 0,41% dan KOSPI Composite di Korea Selatan yang turun 0,12%.
Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas bergerak mixed. Harga minyak mentah WTI naik 0,91% ke level USD107 per barel. Sedangkan harga emas Comex terkoreksi 0,23% ke posisi USD1.318,20 per ons.
Dari dalam negeri, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (USD) masih menjadi sentimen negatif bagi pergerakan IHSG. Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) menegaskan bahwa jika nilai tukar rupiah pada tahun ini akan berada pada kisaran Rp11.600-Rp11.800 per USD. Pihaknya juga mengungkapkan bawah pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan sekitar 5,1%- 5,5%, dan inflasi pada kisaran 4,5% plus minus 1%.
Analis Teknikal Mandiri Sekuritas Ayyi Achmad Hidayah mengatakan, IHSG diperdagangkan di atas EMA 200 hari. Indeks bergerak menguat dan bertahan di support 4.860.
“Hari ini indeks akan bergerak mixed to up coba menguji resistance selanjutnya di 4.888,“ kata dia dalam risetnya, Rabu (25/6/2016).
IHSG diprediksi akan bergerak pada kisaran support 4.840 dan resistance 4.909. Sementara sentimen negatif datang dari luar negeri.
Pasar saham Amerika Serikat (AS) kembali melemah, seiring kekhawatiran terhadap konflik di Irak, dan melambatnya data ekonomi negara Paman Sam tersebut. Koreksi dialami indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar 0,70% dan indeks S&P500 sebesar 0,64%.
Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh data ekonomi AS dan Eropa yang melambat. Koreksi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 sebesar 0,41% dan KOSPI Composite di Korea Selatan yang turun 0,12%.
Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas bergerak mixed. Harga minyak mentah WTI naik 0,91% ke level USD107 per barel. Sedangkan harga emas Comex terkoreksi 0,23% ke posisi USD1.318,20 per ons.
Dari dalam negeri, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (USD) masih menjadi sentimen negatif bagi pergerakan IHSG. Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) menegaskan bahwa jika nilai tukar rupiah pada tahun ini akan berada pada kisaran Rp11.600-Rp11.800 per USD. Pihaknya juga mengungkapkan bawah pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan sekitar 5,1%- 5,5%, dan inflasi pada kisaran 4,5% plus minus 1%.
(rna)