Momentum Kenaikan TDL Dinilai Tidak Tepat

Minggu, 29 Juni 2014 - 15:03 WIB
Momentum Kenaikan TDL Dinilai Tidak Tepat
Momentum Kenaikan TDL Dinilai Tidak Tepat
A A A
BANDUNG - Kenaikan tarif dasar listrik (TDL) bagi industri dinilai tidak pada waktu yang tepat. Apalagi pada saat Ramadan dan menjelang Lebaran yang biasanya harga-harga kebutuhan pokok melonjak tinggi.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat Ferry Sofwan Arief mengatakan, waktu yang tidak pas tersebut akan sangat memberatkan bagi para pelaku usaha. Pasalnya, TDL ini akan naik pertiga bulan.

"Ternyata TDL ini naiknya tiga bulan sekali. Agak berat juga mendengar keluhan dari para pelaku industri mengenai kenaikan ini. Apalagi pada momentum Ramadan dan menjelang Idul Fitri," ujarnya belum lama ini.

Ferry mengatakan, meski kenaikan TDL berlaku bagi industri besar, tetapi dampaknya tetap saja akan berimbas pada industri mikro kecil dan menengah.

"Poinnya sudah tentu untuk industri mikro kecil menengah pasti akan sangat terasa. Mungkin berbeda dengan industri menengah dan besar yang sudah melakukan ancang-ancang untuk menaikkan biaya produksi dan kemudian berimbas pada kenaikan harga produk," terang dia.

Kenaikan harga produk tersebut, kata Ferry, asalkan kenaikannya kurang dari 10% maka wajar-wajar saja. Jangan sampai kenaikannya melebihi 10% yang dipastikan imbasnya ke mana-mana. "Jadi diperkirakan kenaikannya akan 5-10%, tidak lebih dari itu," ucap dia.

Ferry mencontohkan, industri konveksi mulai dari pembuatan kain yang tidak lepas dari kebutuhan listrik, kemudian biaya proses menjahit kainnya yang juga memerlukan listrik. Tentu akan sangat merasakan kenaikan TDL.

Sementara, terkait relokasi industri, dia mengatakan hal tersebut dimungkinkan belum akan terjadi dalam waktu dekat ini. Pasalnya, belum ada sesuatu yang besar yang terjadi di dunia industri.

"Relokasi tidak akan terjadi, kecuali kalau ada sesuatu yang besar. TDL ini naiknya seluruh Indonesia. Mungkin industri yang di Bogor sudah mulai bergeser ke Majalengka misalnya, tapi itupun tidak secara besar-besaran. Jadi relokasi ini saya pikir belum terjadi," tutur Ferry.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7387 seconds (0.1#10.140)