Pemerintah Ingin Kurangi Impor Minyak

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) hari ini menggelar rapat bersama Kementerian Koordinator bidang Perekonomian. Salah satu pembahasannya mengenai impor minyak dari luar negeri ke Indonesia.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengatakan, rapat tersebut juga membahas fiskal dan moneter soal minyak.

"Dari sektor saya, terlihat di situ bahwa yang paling berat sekarang dalam ekonomi kita adalah tekanan impor minyak," ujar dia usai rapat di Gedung Bank Indonesia, Jumat (4/7/2014).

Dia mengatakan, hal tersebut memang menjadi tugas besar negara, bagaimana mengurangi impor minyak. Karena terus naik dan jumlah sangat besar.

"Tentu ini disebabkan oleh kemajuan ekonomi kita, karena ekonominya maju, rakyatnya maju. Sehingga perlu BBM lebih banyak, semua bisa membeli motor dan membeli mobil. Kan begitu sekarang, listrik juga naik kebutuhannya sekarang," ujar dia.

Namun, Jero tetap mengusulkan untuk menaikkan peran dari energi baru dan terbarukan. Peran dari batu bara, karena batu bara tidak impor.

"Kita punya sendiri. Energi baru dan terbarukan kita punya dari dalam negeri. Jadi yang dalam negeri ini kita naikkan, kita angkat, kita jadikan semua, maka pasti di masa depan impor minyak turun. Itu akan menyelamatkan negara kita," pungkasnya.