Sido Muncul Siap Akuisisi Berlico Mulia Farma

Selasa, 05 Agustus 2014 - 19:33 WIB
Sido Muncul Siap Akuisisi Berlico Mulia Farma
Sido Muncul Siap Akuisisi Berlico Mulia Farma
A A A
SURABAYA - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) terus melakukan ekspansi usaha. Tahun ini Sido Muncul menyiapkan anggaran Rp150 miliar untuk mengakuisisi perusahaan faramasi PT Berlico Mulia Farma.

Direktur Utama Sido Muncul, Irwan Hidayat mengatakan, pihaknya bersiap-sipa mengakuisisiPT Berlico Mulia Farmasi. Menurut dia, proses akuisisi sudah berjalan dan akan ada tahapan-tahapan berikutnya. Berlico menurut Irwan merupakan perusahaan farmasi yang dianggap dalam kondisi sehat dan akan menjadi basis industri farmasi.

“Kita sudah laksanakan tahapan akuisisi, dan nanti Berlico akan menjadi perusahaan berbasis farmasi. Sedangkan main corporate (perusahaan induk atau Sido Muncul) tetap dalam core business-nya,” katanya, Selasa (5/8/2014).

Irwan menambahkan, proses akuisisi sudah berjalan sejak kuartal pertama tahun ini. Proses akuisisi tersebut sudah final, dimana negosiasi sebesar Rp150 miliar. Dia menambahkan akan ada tahapan-tahapan salah satunya produksi awal yang dijalankan oleh perusahaan emiten dengan kode SIDO di lantai bursa.

“Mungkin dalam satu atau dua bulan ke depan, proses produksi dibawah SIDO akan dimulai,” katanya singkat.

Sejauh ini Irwan tidak menyebutkan kapasitas produksi perusahaan yang berdiri tahun 1993 dan diakuisisi tahun ini. Irwan menyebut jika tahun ini industri jamu dan industri obat-obatan modern sudah semakin ketat persaingannya, tetapi pihaknya optimistis industri jamu masih diminati banyak orang.

“Terlepas dari semakin modernnya pengobatan, industri jamu di dalam negeri masih bagus. Permintaan obat tradisional terus akan tumbuh, karena saat ini banyak orang lebih memilih industri jamu sebagai obat,” paparnya.

Selain melakukan akuisisi, Sido Muncul juga menggenjot kinerjanya dengan menggelar Corporate Social Responsibility ( CSR) dibeberapa daerah diwilayah Indonesia termasuk Jatim.

Tahun ini, perusahaan jamu yang berdiri sejak 18 Maret 1975 ini terus berupaya dan berkomitmen mendekatkan diri pada konsumen untuk meningkatan market share yang tumbuhan berkisar 2% setiap tahunnya.

Saat ini sedang meningkat kinerja penjualan semua produk Sido dengan cara mendekatkan diri pada masyarakat. Apa lagi tahun ini perusahaan jamu perseroan merencanakan membangun pabrik ekstrak obat-obatan herbal diwilayah Indonesia.

“Kita terus berupaya untuk tingkatkan penjualan semua produk dari Sido Muncul dalam tahun ini. Apa lagi perusahan ini setiap tahun market share terus tumbuh secara signitifkan,” terang Irwan.

Rencananya, pembangun pabrik ekstrak obat-obatan herbal akan dijual kepada perusahaan-perusahaan farmasi dalam negeri sebanyak 70% hingga 75% . Tahun ini, perseroan menargetkan pendapatan Rp 2,8 triliun dan laba bersih menjadi Rp 450 miliar.

Di sisi lain, Irwan menyebutkan pihaknya juga menargetkan penjualan tahun 2014 mencapai Rp2,8 triliun. Penjualan tersebut akan dikontribusikan dari hasil penjualan produk Kuku Bima dan Tolak Angin sebanyak 70% .

“Pencapaian target kita telah didukung oleh meningkatnya kapasitas produksi perusahaan, kapasitas pabrik bahan baku akan bertambah empat kali lipat dan dua kali lipat untuk pabrik tolak angin,” ungkapnya.

Sementara pada Februari 2014, SIDO akan memulai pembangunan pabrik bahan baku di Semarang. Investasi pembangunan Sido Plant Semarang tersebut akan menggelontorkan dana sebesar Rp365,4 miliar.

Selain itu, Irwan menyebutkan, untuk meningkatkan penjulan produknya pihak juga siap menggelontor dan Rp200 miliar per tahun sebagai sarana promosi produknya dibeberapa media cetak maupun eloktronik. Hal ini kata Irwan, sebagai strategi bisnis dalam meningkatkan penjualan di wilayah Indonesia maupun luar negeri.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5436 seconds (0.1#10.140)