Ini Kata Dirut Garuda Soal Calon Penggantinya
A
A
A
TANGERANG - Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Emirsyah Satar menyatakan, calon penggantinya haruslah orang yang sangat mengetahui dan memahami perusahaan penerbangan plat merah itu dengan baik.
Sekedar informasi, masa jabatan Emirsyah akan segera berakhir dan dia telah menjabat posisi orang nomor satu di Garuda selama dua periode, sejak 2005. Sebelum menjadi direktur utama, Emirsyah menjabat sebagai direktur keuangan di maskapai milik pemerintah tersebut.
"Saya ini masa tugasnya akan berakhir, sudah 10 tahun. Jadi, sebelum puasa kemarin, saya ngobrol dengan pemegang saham. Tolong sudah mulai dipikirkan untuk mencari pengganti saya," kata dia di kantor Garuda Indonesia, Tangerang, Banten, Jumat (8/8/2014).
Menurut Emirsyah, karena Garuda merupakan perusahaan yang besar, sehingga perlu dipikirkan bersama mengenai siapa yang akan menggantikannya. Dia berharap, kandidat penggantinya adalah sosok yang mumpuni.
"Jadi begini, Anda lihat kalau Garuda ini pada tahun 2006 melakukan 150 penerbangan per hari. Di tahun 2014 sekarang sekitar 600-an penerbangan. Ini kan membuktikan kalau Garuda Indonesia sudah bisa berkembang dengan baik, dan harus dipegang oleh orang yang benar-benar paham untuk seluk beluk perusahaan," tutur dia.
Hingga saat ini Emir belum mengungkapkan siapa kandidat yang akan menggantikannya. Dia juga tidak memberikan bocoran sedikitpun tentang nama calon penggantinya. Namun dirinya mengharapkan, penggantinya berasal internal perusahaan.
"Untuk namanya belum ada, tapi kalau saya lihat itu lebih bagus dari internal Garuda. Tapi lebihnya, saya serahkan kepada pemegang saham, mereka kan yang punya uang. Sementara kalau internal kan yang lebih tahu soal perusahaan dan lebih mengenal akar permasalahannyaa Garuda," tandasnya.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan iskan sebelumnya menyatakan bahwa calon pengganti Emirsyah Satar haruslah orang yang mampu tidak korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) serta memiliki integritas tinggi agar bisa membawa perusahaan penerbangan terbesar di Tanah Air tersebut semakin baik ke depannya.
"Dirut baru juga harus mengerti keuangan karena di dalam Garuda banyak masalah keuangannya," ujar dia, kemarin.
Sekedar informasi, masa jabatan Emirsyah akan segera berakhir dan dia telah menjabat posisi orang nomor satu di Garuda selama dua periode, sejak 2005. Sebelum menjadi direktur utama, Emirsyah menjabat sebagai direktur keuangan di maskapai milik pemerintah tersebut.
"Saya ini masa tugasnya akan berakhir, sudah 10 tahun. Jadi, sebelum puasa kemarin, saya ngobrol dengan pemegang saham. Tolong sudah mulai dipikirkan untuk mencari pengganti saya," kata dia di kantor Garuda Indonesia, Tangerang, Banten, Jumat (8/8/2014).
Menurut Emirsyah, karena Garuda merupakan perusahaan yang besar, sehingga perlu dipikirkan bersama mengenai siapa yang akan menggantikannya. Dia berharap, kandidat penggantinya adalah sosok yang mumpuni.
"Jadi begini, Anda lihat kalau Garuda ini pada tahun 2006 melakukan 150 penerbangan per hari. Di tahun 2014 sekarang sekitar 600-an penerbangan. Ini kan membuktikan kalau Garuda Indonesia sudah bisa berkembang dengan baik, dan harus dipegang oleh orang yang benar-benar paham untuk seluk beluk perusahaan," tutur dia.
Hingga saat ini Emir belum mengungkapkan siapa kandidat yang akan menggantikannya. Dia juga tidak memberikan bocoran sedikitpun tentang nama calon penggantinya. Namun dirinya mengharapkan, penggantinya berasal internal perusahaan.
"Untuk namanya belum ada, tapi kalau saya lihat itu lebih bagus dari internal Garuda. Tapi lebihnya, saya serahkan kepada pemegang saham, mereka kan yang punya uang. Sementara kalau internal kan yang lebih tahu soal perusahaan dan lebih mengenal akar permasalahannyaa Garuda," tandasnya.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan iskan sebelumnya menyatakan bahwa calon pengganti Emirsyah Satar haruslah orang yang mampu tidak korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) serta memiliki integritas tinggi agar bisa membawa perusahaan penerbangan terbesar di Tanah Air tersebut semakin baik ke depannya.
"Dirut baru juga harus mengerti keuangan karena di dalam Garuda banyak masalah keuangannya," ujar dia, kemarin.
(rna)