BBM di Majalengka Kembali Normal

Kamis, 28 Agustus 2014 - 16:30 WIB
BBM di Majalengka Kembali Normal
BBM di Majalengka Kembali Normal
A A A
MAJALENGKA - Setelah sekitar satu pekan masyarakat Majalengka, Jawa Barat (Jabar) kesulitan mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, akhirnya kondisi itu kembali normal.

Hal tersebut terlihat dengan tidak adanya antrean panjang, baik kendaraan roda dua maupun empat di sejumlah Stasiun Pengisiaan Bahan Bakar Umum (SPBU) di sejumlah wilayah di Kabupaten Majalengka.

"Kalau hari ini pembelian bensin maupun solar terbilang normal. Kalau ada antrean tidak terlalu panjang, seperti kemarin dan beberapa hari yang lalu," kata Asep, petugas SPBU di wilayah Kota Majalengka, Kamis (28/8/2014).

Menurutnya, kondisi ini salah satunya karena pasokan BBM di sejumlah SPBU kembali normal sebagaimana mestinya. "Untuk hari ini pasokan BBM dari Pertamina normal tidak ada pembatasan lagi. Nah, kurang tahu untuk ke depannya," ujarnya.

Dia menambahkan, pada saat kehabisan BBM bersubsidi banyak mayarakat yang menggunakan Pertamax. "Mungkin daripada mobil dan motornya tidak berjalan, jadi mereka terpaksa membeli Pertamax dan permintaannya tinggi," ujarnya.

Salah seorang warga yang tengah mengisi bensin di SPBU setempat, Umar Saeful Hidayat, warga Majalengka Kulon mengaku senang dengan normalnya kondisi BBM saat ini. Dia mengaku beberapa hari yang lalu saat terjadi pembatasan BBM, rela mengantre berjam-jam.

"Kalau bisa kondisi seperti ini terus berlanjut, jangan sampai BBM itu susah didapat. Karena masarakat yang akan terkena dampaknya," katanya.

Umar mengaku tidak keberatan dengan naiknya BBM asalkan tidak harus mengalami kondisi seperti sepekan terakhir.

"Ya boleh naik, tapi BBM tetap ada. Tapi kalau bisa jangan dinaikkan harga BBM, karena imbasnya akan melebar kemana-mana seperti sembako naik, ongkos tarif umum naik dan lain sebagainnya," ucapnya.

Anggota DPRD Kabupaten Majalengka, Liling Ali Mukti menilai penyebab terjadinya kelangkaan BBM selain adanya pembatasan BBM dari pemerintah pusat, karena permintaan lebih tinggi dibandingkan dengan persediaan BBM yang ada di masing-masing SPBU.

Atas kondisi kelangkangkaan BBM, kata dia, tentunya hal itu tidak sebanding dengan pemasukan bahan bakar yang dikirim ke masing SPBU.

"Kami berharap dengan kondisi seperti ini masyarakat tidak usah panik dan kami meminta pemerintah agar tidak membiarkan masalah ini terulang kembali. Karena dampaknya akan menular ke berbagai sendi kehidupan lainnya," ujar politisi PKB ini.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4954 seconds (0.1#10.140)