Bos Garuda Bosan Tunggu Keputusan Airport Tax
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Emirsyah Sattar mengaku bosan menunggu keputusan aturan dari Kementerian Perhubungan mengenai penggabungan passanger service charge (PSC) atau airport tax dengan tiket.
Pasalnya, aturan ini seharusnya sudah diberlakukan ke semua maskapai penerbangan di Indonesia.
"Sudah dua tahun ya. Dua tahun ini kan seharusnya sudah ada kesepakatan dari mereka, namun kami menunggu tidak ada yang ikut, dan dari maskapai penerbangan lain pun juga begitu," ujar Emirsyah di Hotel Hyaat, Jakarta, Jumat (10/10/2014).
Menurut dia, hal ini belum lagi disulitkan soal penerapan dalam airport tax tersebut, yang tidak dibenahi secara terus-menerus dan berkesinambungan. Akibatnya, maskapai kesulitan lantaran masih menggunakan sistem lama.
"Sistemnya tidak ter-update dengan jelas dalam airport tax tersebut, jadinya susah." jelas dia.
Menurut dia, penggabungan harga tiket dengan airport tax tersebut justru menimbulkan kerugian bagi maskapai plat merah itu.
"Ini ada kerugian karena itu menyebabkan kami (Garuda) jadi rugi, berhentikan sebentar saja dulu," ungkapnya.
Pasalnya, aturan ini seharusnya sudah diberlakukan ke semua maskapai penerbangan di Indonesia.
"Sudah dua tahun ya. Dua tahun ini kan seharusnya sudah ada kesepakatan dari mereka, namun kami menunggu tidak ada yang ikut, dan dari maskapai penerbangan lain pun juga begitu," ujar Emirsyah di Hotel Hyaat, Jakarta, Jumat (10/10/2014).
Menurut dia, hal ini belum lagi disulitkan soal penerapan dalam airport tax tersebut, yang tidak dibenahi secara terus-menerus dan berkesinambungan. Akibatnya, maskapai kesulitan lantaran masih menggunakan sistem lama.
"Sistemnya tidak ter-update dengan jelas dalam airport tax tersebut, jadinya susah." jelas dia.
Menurut dia, penggabungan harga tiket dengan airport tax tersebut justru menimbulkan kerugian bagi maskapai plat merah itu.
"Ini ada kerugian karena itu menyebabkan kami (Garuda) jadi rugi, berhentikan sebentar saja dulu," ungkapnya.
(rna)