TBLA Bakal Private Placement 400 Juta Saham
A
A
A
JAKARTA - PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) bakal melakukan penerbitkan saham baru tanpa modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau private placement sebanyak 400 juta lembar saham.
Keterangan yang dipublikasi perseroan, Kamis (23/10/2014) menjelaskan bahwa jumlah saham tersebut mewakili 8,09% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Adapun nilai nominal saham sebesar Rp125.
Sementara harga harga pelaksanaan Rp715 per lembar, lebih tinggi dari harga selama 25 hari berturut-turut di pasar reguler Rp679, sehingga total dana yang diperoleh perusahaan dalam transaksi ini mencapai Rp286 miliar.
Dana tersebut, sedianya akan digunakan perseroan untuk tambahan modal kerja, memperkuat struktur pemodalan, meningkatkan likuiditas perdagangan saham perseroan dan memperbaiki rasio keuangan perusahaan.
Rasio aset lancar naik menjadi 1,24x dari 1,1x, sedangkan rasio liabilitas bersih terhadap ekuitas turun menjadi 1,61x dari sebelumnya 1,98x.
Namun akibat penerbitan saham baru, jumlah saham yang dikeluarkan perseroan menjadi lebih banyak, sehingga kepemilikan saham masing-masing pemegang saham akan terdilusi sebesar 7,49%. Meski begitu, jumlah saham yang dimikiki pemegang saham sebelum dan setelah penerbitan saham baru perseroan tidak berubah.
Porsi saham PT Sungai Budi menjadi 27,80% dari 30,05%; PT Budi Delta Swakarya menjadi 26,49% dari 28,63%; Santoso Winata dan Widarto masing-masing menjadi 0,04% dari 0,05%; dan publik meningkat menjadi 45,62% dari 41,22%.
Terkait aksi korporasi ini, perseroan akan meminta persetujuan kepada pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), yang akan digelar pada 7 November 2014.
Keterangan yang dipublikasi perseroan, Kamis (23/10/2014) menjelaskan bahwa jumlah saham tersebut mewakili 8,09% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Adapun nilai nominal saham sebesar Rp125.
Sementara harga harga pelaksanaan Rp715 per lembar, lebih tinggi dari harga selama 25 hari berturut-turut di pasar reguler Rp679, sehingga total dana yang diperoleh perusahaan dalam transaksi ini mencapai Rp286 miliar.
Dana tersebut, sedianya akan digunakan perseroan untuk tambahan modal kerja, memperkuat struktur pemodalan, meningkatkan likuiditas perdagangan saham perseroan dan memperbaiki rasio keuangan perusahaan.
Rasio aset lancar naik menjadi 1,24x dari 1,1x, sedangkan rasio liabilitas bersih terhadap ekuitas turun menjadi 1,61x dari sebelumnya 1,98x.
Namun akibat penerbitan saham baru, jumlah saham yang dikeluarkan perseroan menjadi lebih banyak, sehingga kepemilikan saham masing-masing pemegang saham akan terdilusi sebesar 7,49%. Meski begitu, jumlah saham yang dimikiki pemegang saham sebelum dan setelah penerbitan saham baru perseroan tidak berubah.
Porsi saham PT Sungai Budi menjadi 27,80% dari 30,05%; PT Budi Delta Swakarya menjadi 26,49% dari 28,63%; Santoso Winata dan Widarto masing-masing menjadi 0,04% dari 0,05%; dan publik meningkat menjadi 45,62% dari 41,22%.
Terkait aksi korporasi ini, perseroan akan meminta persetujuan kepada pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), yang akan digelar pada 7 November 2014.
(rna)