Sofyan: Pengalihan Subsidi BBM Mendesak
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Sofyan Djalil menegaskan, pengalihan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan hal yang mendesak, dan tidak bisa ditunda lagi.
"Kita tidak bicara kenaikan harga. Tapi Pak Menkeu katakan akan terjadi pengalihan subsidi BBM yang selama ini konsumtif ke produktif. Tidak tepat sasaran ke sektor yang produktif," ujar dia di Gedung Kemenko, Jakarta, Jumat (31/10/2014).
Dia mengatakan, rencana pengalihan subsidi tersebut akan dilakukan paling lambat sebelum akhir tahun 2014. Menurutnya, penyaluran BBM bersubsidi yang tidak tepat sasaran sudah tidak bisa ditolerir.
"Masalah subsidi BBM ini, semua orang sudah sangat aware dan concern," jelas dia.
Sayangnya, mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini masih bungkam soal besaran dan waktu pengalihan tersebut.
"Sekarang memang dihitung. Pemerintah sedang lakukan. Melihat harga minyak mentah yang turun. Yang paling penting adalah perbaikan itu harus berbarengan," jelasnya.
Dirinya hanya mengatakan, nantinya pengalihan subsidi tersebut akan dialihkan kepada sektor yang lebih produktif.
"Ini kan kita belum bicara kapan dialihkan. Kalau dialihkan banyak sekali, tentu untuk produktif. Maka akan menciptakan pertumbuhan lebih baik. Seperti sistem irigasi yang saya katakan. Tapi detailnya akan dilihat setelah pemerintah ajukan APBN-P 2015," pungkasnya.
"Kita tidak bicara kenaikan harga. Tapi Pak Menkeu katakan akan terjadi pengalihan subsidi BBM yang selama ini konsumtif ke produktif. Tidak tepat sasaran ke sektor yang produktif," ujar dia di Gedung Kemenko, Jakarta, Jumat (31/10/2014).
Dia mengatakan, rencana pengalihan subsidi tersebut akan dilakukan paling lambat sebelum akhir tahun 2014. Menurutnya, penyaluran BBM bersubsidi yang tidak tepat sasaran sudah tidak bisa ditolerir.
"Masalah subsidi BBM ini, semua orang sudah sangat aware dan concern," jelas dia.
Sayangnya, mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini masih bungkam soal besaran dan waktu pengalihan tersebut.
"Sekarang memang dihitung. Pemerintah sedang lakukan. Melihat harga minyak mentah yang turun. Yang paling penting adalah perbaikan itu harus berbarengan," jelasnya.
Dirinya hanya mengatakan, nantinya pengalihan subsidi tersebut akan dialihkan kepada sektor yang lebih produktif.
"Ini kan kita belum bicara kapan dialihkan. Kalau dialihkan banyak sekali, tentu untuk produktif. Maka akan menciptakan pertumbuhan lebih baik. Seperti sistem irigasi yang saya katakan. Tapi detailnya akan dilihat setelah pemerintah ajukan APBN-P 2015," pungkasnya.
(gpr)