Triwulan III, Aset OCBC NISP Makassar Capai Rp1,4 T
A
A
A
MAKASSAR - Aset Bank OCBC NISP Makassar yang menunjukkan peningkatan signifikan dari tahun ke tahun dengan periode sama.
Menurut Distribution Head OCBC NISP Metro Makassar Roby Cokro, saat ini secara kinerja medio Oktober posisi asset sudah mencapai Rp1,4 triliun atau tumbuh 20% hingga 30% di bulan yang sama tahun lalu yang hanya dikisaran Rp1,2 triliun.
“Saat ini posisi Number of Account (NoA) mencapai 10.000 dengan pengumpulan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp600 miliar dari yang ditargetkan Rp700 miliar atau nasabah baru akhir tahun bertambah hingga 1.000 NoA,” ungkapnya, Kamis (6/11/2014).
Sementara, dari segi pinjaman cukup menggembirakan sudah tersalurkan sebesar Rp,4 triliun dengan jumlah debitur sebanyal 1000 debitur dan diharapkan terus bertambah sampai akhir tahun.
“Kontribusi terbesar pinjaman atau kredit diperoleh dari pinjaman UKM sebesar 50%, kemudian dari kredit Corporasi sekitar 30% dan sisanya kredit consumer. Sementara, untuk pengumpulan DPK CASA atau dana murah memberikan kontribus 45% selebih depositonya,” tuturnya.
Robby memaparkan, saat ini Suku Bunga Dasar Kredit (SDBK) yang ditetapkan 12,25% fix dengan plafon pinjaman mulai dari R100 juta sampai Rp50 miliar untuk UKM dan kredit komersial di atasnya dengan tenor 1 tahun sampai 10 tahun.
Menurut Distribution Head OCBC NISP Metro Makassar Roby Cokro, saat ini secara kinerja medio Oktober posisi asset sudah mencapai Rp1,4 triliun atau tumbuh 20% hingga 30% di bulan yang sama tahun lalu yang hanya dikisaran Rp1,2 triliun.
“Saat ini posisi Number of Account (NoA) mencapai 10.000 dengan pengumpulan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp600 miliar dari yang ditargetkan Rp700 miliar atau nasabah baru akhir tahun bertambah hingga 1.000 NoA,” ungkapnya, Kamis (6/11/2014).
Sementara, dari segi pinjaman cukup menggembirakan sudah tersalurkan sebesar Rp,4 triliun dengan jumlah debitur sebanyal 1000 debitur dan diharapkan terus bertambah sampai akhir tahun.
“Kontribusi terbesar pinjaman atau kredit diperoleh dari pinjaman UKM sebesar 50%, kemudian dari kredit Corporasi sekitar 30% dan sisanya kredit consumer. Sementara, untuk pengumpulan DPK CASA atau dana murah memberikan kontribus 45% selebih depositonya,” tuturnya.
Robby memaparkan, saat ini Suku Bunga Dasar Kredit (SDBK) yang ditetapkan 12,25% fix dengan plafon pinjaman mulai dari R100 juta sampai Rp50 miliar untuk UKM dan kredit komersial di atasnya dengan tenor 1 tahun sampai 10 tahun.
(gpr)