AP3BI: Pasar Beton Pracetak dan Prategang Prospektif
A
A
A
JAKARTA - Ketua Asosiasi Perusahaan Pracetak dan Prategang Indonesia (AP3BI) Wilfred Singkali mengatakan, pasar beton di Tanah Air masih sangat prospektif, mengingat Indonesia terus membangun konstruksi-konstruksi besar di pusat pertumbuhan ekonomi.
"Pasar kita masih sangat prospektif dengan pembangunan kontruksi berskala besar. Bahkan, kita masih mampu memenuhi kebutuhan di dalam negeri dengan nilai rupiah sekitar Rp14 triliun dari total produksi beton pracetak-prategang dari para produsen," ujarnya, Rabu (12/11/2014).
Penggunaan beton pracetak-prategang, lanjut Wilfred, akan lebih masif jika pembangunan secara nasional lebih merata. Kendala yang saat ini, penggunaan beton pracetak lebih banyak berpusat di sentra-sentra ekonomi dan bisnis, terutama di Pulau Jawa.
"Kalau di luar Pulau Jawa dan Sumatera, penggunaan beton masih dilakukan dengan cara-cara yang konservatif. Dari sisi waktu, biaya dan jaminan ketahanan juga harus dipantau. Karena itu, pertumbuhan kontruksi harus merata agar penggunaan beton pracetak ini bisa diterapkan di berbagai daerah Indonesia," tandasnya.
"Pasar kita masih sangat prospektif dengan pembangunan kontruksi berskala besar. Bahkan, kita masih mampu memenuhi kebutuhan di dalam negeri dengan nilai rupiah sekitar Rp14 triliun dari total produksi beton pracetak-prategang dari para produsen," ujarnya, Rabu (12/11/2014).
Penggunaan beton pracetak-prategang, lanjut Wilfred, akan lebih masif jika pembangunan secara nasional lebih merata. Kendala yang saat ini, penggunaan beton pracetak lebih banyak berpusat di sentra-sentra ekonomi dan bisnis, terutama di Pulau Jawa.
"Kalau di luar Pulau Jawa dan Sumatera, penggunaan beton masih dilakukan dengan cara-cara yang konservatif. Dari sisi waktu, biaya dan jaminan ketahanan juga harus dipantau. Karena itu, pertumbuhan kontruksi harus merata agar penggunaan beton pracetak ini bisa diterapkan di berbagai daerah Indonesia," tandasnya.
(dmd)