PermataBank Terus Optimalkan Penyaluran Dana CSR
A
A
A
BANDUNG - PermataBank terus berupaya meningkatkan kepedulian sosial dalam bentuk kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) melalui Permata Hati. Dalam menjalankannya, perbankan ini memaksimalkan para karyawannya.
Vice Precident Head CSR PermataBank Furiyanti mengatakan, pihaknya berkomitmen memberikan kualitas kehidupan yang baik bagi anak-anak melalui CSR-nya.
"Dana CSR kami terbatas. Tetapi itu bukan halangan. Kami coba meminimalisirnya dengan mengoptimalkan potensi yang ada terutama para karyawan," ujarnya kepada wartawan, Kamis (4/12/2014).
Dia menyebutkan, alokasi dana CSR PermataBank sangat terbatas, yakni di bawah Rp5 miliar untuk tahun ini. Pada pelaksanaannya, pihaknya melibatkan para karyawan yang secara nasional sekitar 8.000 orang di 330 jaringan kantor.
"PermataBankers ini menciptakan keharmonisan bersama masyarakat/komunitas sekitarnya demi masa depan yang lebih cerah. Para karyawan yang menjalankan CSR akan mendapatkan poin khusus. Setelah berhasil mengumpulkan minimal 10 poin, maka PermataBank akan memberikan beasiswa sekolah selama satu tahun kepada anak yang kurang mampu," paparnya.
Poin tersebut, kata dia, seluruh karyawan dapat melihat catatannya di intranet perusahaan. Dengan begitu, akan terlihat tingkat kerajinan karyawan dalam melakukan CSR. Program CSR tertuang dalam Permata Hati yang berfokus pada pendidikan melalui pendidikan literasi keuangan (financial literacy) dan kewirausahaan (enterpreneurship).
"Ada tiga pilar yang menjadi fokus dari berbagai program Permata Hati yakni Human Development, Facility Enhancment, dan Community Empowerment. Setiap pilar mempunyai beberapa bentuk kegiatan yang dapat dipilih dan dijalankan oleh PermataBankers," katanya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, kegiatan dalam Permata Hati di antaranya Guruku Permataku yakni program mengajarkan sejak dini tentang kewirausahaan, Financial Literacy Through Sport yakni metode belajar interaktif untuk pendidikan literasi keuangan melalui kegiatan berolahraga sepakbola dan basket, Financial Literacy Games yakni mengenalkan dasar-dasar keuangandan perbankan melalui serial computer games yang menarik bagi anak-anak, Teacher's Training yakni beasiswa yang diberikan bagi anak-anak berprestasi kurang mampu, dan lain-lain.
Menurutnya, salah satu fokus program CSR PermataBank pada kegiatan yang berkaitan dengan literasi keuangan disebabkan oleh karena pemahaman literasi keuangan masyarakat masih sangat rendah.
"Peningkatan literasi keuangan ini sangat penting. Walau dana CSR kami terbatas, kami harus menyalurkannya kepada hal-hal yang berdampak baik kepada masyarakat dan berkelanjutan," sebutnya.
Berdasarkan hasil survei, literasi keuangan di Indonesia pada 2013 hanya 21,8%. Angka ini kalah dari negara tetangga seperti Philipina 27%, Malaysia 66%, Thailand 77%, dan Singapura 98%.
Vice Precident Head CSR PermataBank Furiyanti mengatakan, pihaknya berkomitmen memberikan kualitas kehidupan yang baik bagi anak-anak melalui CSR-nya.
"Dana CSR kami terbatas. Tetapi itu bukan halangan. Kami coba meminimalisirnya dengan mengoptimalkan potensi yang ada terutama para karyawan," ujarnya kepada wartawan, Kamis (4/12/2014).
Dia menyebutkan, alokasi dana CSR PermataBank sangat terbatas, yakni di bawah Rp5 miliar untuk tahun ini. Pada pelaksanaannya, pihaknya melibatkan para karyawan yang secara nasional sekitar 8.000 orang di 330 jaringan kantor.
"PermataBankers ini menciptakan keharmonisan bersama masyarakat/komunitas sekitarnya demi masa depan yang lebih cerah. Para karyawan yang menjalankan CSR akan mendapatkan poin khusus. Setelah berhasil mengumpulkan minimal 10 poin, maka PermataBank akan memberikan beasiswa sekolah selama satu tahun kepada anak yang kurang mampu," paparnya.
Poin tersebut, kata dia, seluruh karyawan dapat melihat catatannya di intranet perusahaan. Dengan begitu, akan terlihat tingkat kerajinan karyawan dalam melakukan CSR. Program CSR tertuang dalam Permata Hati yang berfokus pada pendidikan melalui pendidikan literasi keuangan (financial literacy) dan kewirausahaan (enterpreneurship).
"Ada tiga pilar yang menjadi fokus dari berbagai program Permata Hati yakni Human Development, Facility Enhancment, dan Community Empowerment. Setiap pilar mempunyai beberapa bentuk kegiatan yang dapat dipilih dan dijalankan oleh PermataBankers," katanya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, kegiatan dalam Permata Hati di antaranya Guruku Permataku yakni program mengajarkan sejak dini tentang kewirausahaan, Financial Literacy Through Sport yakni metode belajar interaktif untuk pendidikan literasi keuangan melalui kegiatan berolahraga sepakbola dan basket, Financial Literacy Games yakni mengenalkan dasar-dasar keuangandan perbankan melalui serial computer games yang menarik bagi anak-anak, Teacher's Training yakni beasiswa yang diberikan bagi anak-anak berprestasi kurang mampu, dan lain-lain.
Menurutnya, salah satu fokus program CSR PermataBank pada kegiatan yang berkaitan dengan literasi keuangan disebabkan oleh karena pemahaman literasi keuangan masyarakat masih sangat rendah.
"Peningkatan literasi keuangan ini sangat penting. Walau dana CSR kami terbatas, kami harus menyalurkannya kepada hal-hal yang berdampak baik kepada masyarakat dan berkelanjutan," sebutnya.
Berdasarkan hasil survei, literasi keuangan di Indonesia pada 2013 hanya 21,8%. Angka ini kalah dari negara tetangga seperti Philipina 27%, Malaysia 66%, Thailand 77%, dan Singapura 98%.
(gpr)