Faisal Bantah Terlalu Terburu-buru Usulkan Migrasi BBM

Sabtu, 27 Desember 2014 - 18:23 WIB
Faisal Bantah Terlalu Terburu-buru Usulkan Migrasi BBM
Faisal Bantah Terlalu Terburu-buru Usulkan Migrasi BBM
A A A
JAKARTA - Kepala Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas (RTKM) Faisal Basri membantah anggapan pihaknya terlalu terburu-buru menyarankan pemerintah untuk migrasi BBM subsidi dari RON 88 (premium) ke RON 92 (pertamax).

Dia menegaskan usulan tersebut sudah melalui berbagai macam tahap dan banyak data yang sudah dikumpulkan.

"Kami itu bukan grasak-grusuk. Kita kasih usulan, sudah kroscek, buka data. Yang urusin persoalan ini adalah direktur pengolahan Pertamina dan seluruh jajarannya, bukan staf. Mereka lakukan kajian dengan logo Pertamina, bukan sembarangan," jelasnya, dalam Talkshow Polemik Sindo Trijaya di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (27/12/2014).

Dia mengungkapkan, ke depan kilang pertamax Pertamina dapat menghasilkan sampai 5 juta barel per bulan.

"Jika dimaksimalkan bisa 5 juta barel per bulan, tapi pertamina tidak diberdayakan karena naftanya banyak, tetapi trading lagi, trading lagi," ujar Faisal.

Dia menyatakan jangan memiliki anggapan Pertamina tidak mampu produksi RON 92.

"Pertamina itu keren, punya infrastruktur bagus. Walaupun ada kilang tua, tapi bisa dipermuda (revitalisasi)," pungkasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.5176 seconds (0.1#10.140)