OJK: Pangsa Pasar Bank Syariah Baru 5%
OJK: Pangsa Pasar Bank Syariah Baru 5%
A
A
A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pangsa pasar (market share) bank syariah di Indonesia baru sekitar 5% dari total aset bank secara nasional.
Jumlah nasabah bank syariah saat ini masih di bawah 10 juta orang, sehingga potensi peningkatan nasabah perbankan syariah masih sangat besar. Hal itu mengingat jumlah penduduk usia produktif Indonesia yang terus bertambah.
"Sementara hingga Oktober 2014, jumlah industri Bank Umum Syariah (BUS) tercatat sebanyak 12 bank, jumlah Unit Usaha Syariah (UUS) sebanyak 22 bank, BPRS sebanyak 163 bank, dan jaringan kantor sebanyak 2.950," ujar Kepala Departemen Perbankan Syariah OJK Edy Setiadi dalam rilisnya, Rabu (7/1/2015).
Adapun total aset (khusus BUS dan UUS) sebesar Rp260,366 triliun, pembiayaan sebesar Rp196,491 triliun, dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah sebesar Rp207,121 triliun.
Khusus untuk wilayah Jawa Tengah, total aset gross, pembiayaan, dan DPK (BUS dan UUS) sampai Oktober 2014, masing-masing sebesar Rp18,023 triliun, Rp11,676 triliun, dan Rp9,249 triliun.
Sementara khusus kota Solo telah memberikan kontribusi terhadap penyaluran pembiayaan perbankan syariah sebesar Rp3,9 triliun dan penghimpunan DPK sebesar Rp2,64 triliun.
Menurut dia, pengembangan industri perbankan syariah di Indonesia memerlukan strategi yang tepat, khususnya dalam mengomunikasikan produk dan layanan perbankan syariah ke masyarakat tanpa menghilangkan ciri khasnya.
Selain itu, pengembangan layanan perbankan syariah juga memerlukan sumber daya manusia (SDM), yang memadai serta fasilitas yang bisa dinikmati kapanpun oleh nasabah dan memiliki jangkauan (jaringan kantor) yang luas.
Jumlah nasabah bank syariah saat ini masih di bawah 10 juta orang, sehingga potensi peningkatan nasabah perbankan syariah masih sangat besar. Hal itu mengingat jumlah penduduk usia produktif Indonesia yang terus bertambah.
"Sementara hingga Oktober 2014, jumlah industri Bank Umum Syariah (BUS) tercatat sebanyak 12 bank, jumlah Unit Usaha Syariah (UUS) sebanyak 22 bank, BPRS sebanyak 163 bank, dan jaringan kantor sebanyak 2.950," ujar Kepala Departemen Perbankan Syariah OJK Edy Setiadi dalam rilisnya, Rabu (7/1/2015).
Adapun total aset (khusus BUS dan UUS) sebesar Rp260,366 triliun, pembiayaan sebesar Rp196,491 triliun, dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah sebesar Rp207,121 triliun.
Khusus untuk wilayah Jawa Tengah, total aset gross, pembiayaan, dan DPK (BUS dan UUS) sampai Oktober 2014, masing-masing sebesar Rp18,023 triliun, Rp11,676 triliun, dan Rp9,249 triliun.
Sementara khusus kota Solo telah memberikan kontribusi terhadap penyaluran pembiayaan perbankan syariah sebesar Rp3,9 triliun dan penghimpunan DPK sebesar Rp2,64 triliun.
Menurut dia, pengembangan industri perbankan syariah di Indonesia memerlukan strategi yang tepat, khususnya dalam mengomunikasikan produk dan layanan perbankan syariah ke masyarakat tanpa menghilangkan ciri khasnya.
Selain itu, pengembangan layanan perbankan syariah juga memerlukan sumber daya manusia (SDM), yang memadai serta fasilitas yang bisa dinikmati kapanpun oleh nasabah dan memiliki jangkauan (jaringan kantor) yang luas.
(rna)
Explore More