Garuda Layani Penerbangan Charter ke China
Garuda Layani Penerbangan Charter ke China
A
A
A
JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) mulai Februari 2015 akan melayani penerbangan tidak berjadwal (charter) di China.
Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo mengatakan, potensi penerbangan charter ke Negeri Tirai Bambu tersebut masih sangat besar.
"Kami telah melakukan beberapa kontrak dengan biro pariwisata di China. Pada tahap awal saja sejak Februari-Juli, pemesanannya mencapai 80%," kata Arif dalam jumpa persnya di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Selasa (13/1/2014).
Lebih lanjut dia menjelaskan, ada sembilan tujuan penerbangan charter yang dibidik Garuda di China. Kota tersebut, di antaranya Chengdu, Chong Qin, Ningbo, Kunming, Junan, Harbin, Xian, Shenyang, Chengzhou untuk menuju Denpasar dan Manado.
"Ini hal yang penting dan disesuaikan dengan rencana kerja 2015. Ada rute yang diperkuat segmennya, harapannya Garuda mengusai pasar China tahun ini," ujar dia.
Sementara itu, Direktur Keuangan, Resiko dan Teknologi Informasi Garuda Indonesia Ari Askhara menambahkan, margin dari penerbangan charter lebih besar dibandingkan penerbangan reguler.
"Karena penerbangan charter pendapatannya lebih pasti dari keterisian penumpang, sedangkan reguler tergantung musim, low season atau high season pada hal cost-nya sama," paparnya.
Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo mengatakan, potensi penerbangan charter ke Negeri Tirai Bambu tersebut masih sangat besar.
"Kami telah melakukan beberapa kontrak dengan biro pariwisata di China. Pada tahap awal saja sejak Februari-Juli, pemesanannya mencapai 80%," kata Arif dalam jumpa persnya di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Selasa (13/1/2014).
Lebih lanjut dia menjelaskan, ada sembilan tujuan penerbangan charter yang dibidik Garuda di China. Kota tersebut, di antaranya Chengdu, Chong Qin, Ningbo, Kunming, Junan, Harbin, Xian, Shenyang, Chengzhou untuk menuju Denpasar dan Manado.
"Ini hal yang penting dan disesuaikan dengan rencana kerja 2015. Ada rute yang diperkuat segmennya, harapannya Garuda mengusai pasar China tahun ini," ujar dia.
Sementara itu, Direktur Keuangan, Resiko dan Teknologi Informasi Garuda Indonesia Ari Askhara menambahkan, margin dari penerbangan charter lebih besar dibandingkan penerbangan reguler.
"Karena penerbangan charter pendapatannya lebih pasti dari keterisian penumpang, sedangkan reguler tergantung musim, low season atau high season pada hal cost-nya sama," paparnya.
(rna)
Explore More