Industri Elektronik Indonesia Belum Siap Hadapi MEA 2015
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani pesimis industri elektronik dalam negeri bisa menghadapi persaingan pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
"Secara keseluruhan industri elektronik belum siap menghadapi Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan berlangsung mulai Januari 2016," terang Franky dalam rilisnya, Selasa (13/1/2015).
Saat ini pasar elektronik dalam negeri masih dikuasai produk impor, termasuk yang berkualitas rendah. Ketidakpastian ini terlihat jelas dari serbuan produk elektronik luar yang terus meningkat
"Selama ini produsen elektronik cuma merakit di Indonesia. Komponen yang dirakit pun bukan buatan industri domestik melainkan impor khususnya yang berteknologi tinggi. Fasilitas yang dibangun belum berbasis hulu ke hilir," tambahnya.
Selain itu, lanjut Franky, bea masuk (BM) atas impor barang elektronik yang lebih murah dibandingkan komponen elektronik, mengakibatkan barang-barang yang dijual di pasar domestik dibanjiri produk impor.
"Secara keseluruhan industri elektronik belum siap menghadapi Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan berlangsung mulai Januari 2016," terang Franky dalam rilisnya, Selasa (13/1/2015).
Saat ini pasar elektronik dalam negeri masih dikuasai produk impor, termasuk yang berkualitas rendah. Ketidakpastian ini terlihat jelas dari serbuan produk elektronik luar yang terus meningkat
"Selama ini produsen elektronik cuma merakit di Indonesia. Komponen yang dirakit pun bukan buatan industri domestik melainkan impor khususnya yang berteknologi tinggi. Fasilitas yang dibangun belum berbasis hulu ke hilir," tambahnya.
Selain itu, lanjut Franky, bea masuk (BM) atas impor barang elektronik yang lebih murah dibandingkan komponen elektronik, mengakibatkan barang-barang yang dijual di pasar domestik dibanjiri produk impor.
(dmd)