Alasan Menkeu Ajukan RAPBN-P 2015

Senin, 19 Januari 2015 - 12:53 WIB
Alasan Menkeu Ajukan...
Alasan Menkeu Ajukan RAPBN-P 2015
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro mengatakan, pemerintah mengajukan RAPBN-P 2015 karena menyangkut beberapa alasan yang berkaitan dengan pemerintahan baru dan kondisi-kondisi yang sudah tidak relevan.

Dia menjelaskan hal tersebut dalam rapat kerja RAPBN-P pertama di gedung Rapat Badan Anggaran (Banggar) DPR RI.

"Alasan utama kami mengajukan RAPBN-P ini karena adanya pemerintahan baru yang dilantik pada 20 Oktober 2015. Di mana tentu harus mulai mewujudkan visi dan misinya sebagai pemerintahan baru," ujarnya di gedung DPR RI, Jakarta, Senin (19/1/2015).

Bambang mengatakan, APBN 2015 yang sekarang sifatnya baseline dari pemerintah lama dan DPR, sehingga belum dimasukkan visi dan misi dari pemerintah baru.

"Sehingga, sekarang visi misinya kita masukkan agar dapat disampaikan," terang dia.

Selain itu, perubahan APBN ini juga dipengaruhi beberapa asumsi yang bergeser.

"Adanya asumsi yang bergeser mengingat gejolak ekonomi dunia bergeser. Minyak dunia salah satunya. Sehingga angka yang waktu itu USD105 sudah tidak relevan lagi," ujarnya.

Mengingat harga minyak dunia saat ini dalam gejolak ekonomi dunia yang mencapai angka sekitar USD40 per barel membuat angka di dalam APBN tidak relevan dan harus diubah.

Selain itu, rupiah juga memengaruhi karena sempat terjadi gejolak. "Rupiah juga memengaruhi. Karena nilainya sudah tidak relevan. Maka inilah postur yang akan kita bahas bersama DPR mulai hari ini," pungkas Bambang.
(izz)
Berita Terkait
Pidato Presiden Tentang...
Pidato Presiden Tentang APBN Tahun anggaran 2025 di Sidang Paripurna DPR
Alokasi Dana Pendidikan...
Alokasi Dana Pendidikan dalam RAPBN 2021 Harus Sentuh Pesantren Demi Pemerataan
Fraksi PAN Berikan Pandangan...
Fraksi PAN Berikan Pandangan Kebijakan Ekonomi Makro dan Kebijakan Fiskal RAPBN 2021
RAPBN 2023, Ini 5 Fokus...
RAPBN 2023, Ini 5 Fokus Pemerintahan Jokowi
Disetujui DPR, Ini Asumsi-Asumsi...
Disetujui DPR, Ini Asumsi-Asumsi dalam RAPBN 2021
Ekonom Indef Sebut RAPBN...
Ekonom Indef Sebut RAPBN 2021 Aneh dan Tidak Kokoh, Kok?
Berita Terkini
Laba UNVR Melonjak 245%,...
Laba UNVR Melonjak 245%, Unilever PLC Optimistis Bisnis di Indonesia Pulih
2 menit yang lalu
Airlangga Laporkan Perkembangan...
Airlangga Laporkan Perkembangan Terbaru Nogosiasi Tarif AS ke Prabowo
17 menit yang lalu
Perdana, PT Ceria Berhasil...
Perdana, PT Ceria Berhasil Produksi Ferronickel
1 jam yang lalu
MNC Asset Management...
MNC Asset Management Mendorong Program Dana Abadi di Seluruh Kampus Indonesia
1 jam yang lalu
MNC Asset Management...
MNC Asset Management dan Universitas Binawan Teken MoU Endowment Fund Dukung Beasiswa
2 jam yang lalu
Efek Tarif AS, Sejumlah...
Efek Tarif AS, Sejumlah Pabrik di China Mulai Stop Produksi
3 jam yang lalu
Infografis
3 Alasan Ukraina Selalu...
3 Alasan Ukraina Selalu Didukung Barat dalam Melawan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved