Perbarindo Tingkatkan Kompetensi SDM Perbankan

Senin, 09 Februari 2015 - 23:23 WIB
Perbarindo Tingkatkan...
Perbarindo Tingkatkan Kompetensi SDM Perbankan
A A A
MAKASSAR - Ketatnya persaingan di industri perbankan terutama Bank Perkreditan Rakyat (BPR), membuat Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Sulawesi Selatan (Sulsel) semakin meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) melalui sertifikasi profesi.

Salah satunya dengan melakukan pelatihan sertifikasi profesi bagi Direktur BPR angkatan XVII, komisaris, kepala cabang, kabag kredit dan kabag operasional wilayah Sulsel dan sekitarnya di D'Maleo Hotel Makassar, Senin (9/2/2015).

Ketua Perbarindo Sulsel, Aris Patau mengatakan, pelatihan dilakukan sebagai bagian pelaksanaan kebijakan perbankan nasional yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sekaligus sebagai upaya kesiapan menghadapi pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.

"Kami ingin memperluas pengetahuan dan pemahaman peserta pelatihan tentang pentingnya sertifikasi profesi. Apalagi berkaitan erat dengan keberadaan mereka menghadapi persaingan yang semakin terbuka di ASEAN," ujarnya.

Aris menjelaskan, pada pelaksanaan sertifikasi melibatkan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Certif yang memang memiliki kompetensi di bidang perbankan.

"Kami menargetkan sampai 2017 seluruh komisaris BPR sudah tersertifikasi, apalagi masa sertifikasi mereka harus di tahun tersebut. Sisanya profesi lainnya akan dirampungkan secara bertahap dari total jumlah BPR beroperasi di Sulsel mencapai 29 BPR," jelasnya.

Diungkapkan Aris, di Sulsel dari sekitar 29 BPR dengan jumlah komisaris mencapai 58 orang capaian yang sertifikasi masih di bawah 50%. Bahkan, secara nyata baru 10 orang mengantongi sertifikasi profesi Komisaris. Sisanya, di jajaran direksi dan kabag operasional maupun kredit sudah memiliki sertifikasi sebahagian.

"Masa sertifikasi itu lima tahun dan setahun sebelumnya harus dilakukan penyegaran sertifikasi, makanya terus digalakkan agar semua SDM perbankan memenuhi syarat tersebut," ungkapnya.

Aris memaparkan, meski belum semua tersertifikasi profesi, namun tahun ini pihaknya optimistis mampu mencapai target penyaluran kredit mencapai 20%, funding mencapai di atas 20% dan aset meningkat tahun ini 25%. Hal itu terbagi dalam segmentasi BPR yang mengelola usaha produktif dan konsumtif.

Di sisi lain, terkait dengan kewajiban BPR mengalokasikan modal senilai Rp14 miliar sesuai aturan baru OJK, Aris menyambut baik langkah tersebut. Hal ini semakin menyehatkan BPR, apalagi ada aturan yang mewajibkan owner untuk menyuntikkan modal ke BPR agar modalnya berada di nilai tersebut.

Ketua LSP LKM Certif Pranindyo Augusta menyebutkan, sampai saat ini pemegang sertifikasi BPR baru mencapai 9.261 orang secara nasional, terdiri dari 391 komisaris, 7.744 direktur, 30 kepala cabang, 937 kepala bagian dan 159 cluster.

"Di Makassar baru sekitar 154 pemegang seritifikasi BPR dengan berbagai kualifikasi. Makanya BPR di daerah terus didorong untuk terus menggelar sertifikasi profesi," tandasnya.

Data BI menyebutkan pada tahun lalu aset BPR Sulsel mencapai Rp1,2 triliun, untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) Rp682 miliar, realisasi kredit mencapai Rp1,029 triliun dengan loan deposit ratio mencapai 150,76%.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0577 seconds (0.1#10.140)