Iwapi Nilai MEA Jadi Peluang UMKM
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum DPP Ikatan Pengusaha Wanita Indonesia (Iwapi) Dyah Anita Prihapsari menilai, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dapat dijadikan peluang bagi pengusaha UMKM, jika efisiensi usaha terjaga dan memiliki produk yang berdaya tinggi.
Namun, sejumlah kendala masih sering dihadapi UMKM saat ini, seperti tingginya biaya ekonomi dan sulitnya produk Indonesia bersaing dengan produk asing di luar negeri. Hal itu karena adanya proteksi dari negara yang bersangkutan pada produk UMKM.
"Kita masih sering menghadiri sejumlah kendala terkait tingginya biaya ekonomi, seperti masalah peningkatan tarif dasar listrik (TDL), tingginya bunga kredit pinjaman," katanya dalams eminar Hari Ulang tahun ke 40 Iwapi di Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Selasa (10/2/2015).
Selain itu, lanjut dia, UMKM juga terkendala dengan naiknya ongkos angkutan akibat kenaikan BBM, mahalnya biaya logistik akibat infrastruktur jalan yang tidak memadai. "Dan hal-hal lainnya menjadi kendala utama pengusaha UMKM anggota Iwapi dalam menjalankan usahanya.
Sebab itu, Nita menyarankan agar pemerintah melakukan upaya pendampingan bagi pengusaha untuk siap menghadapi MEA yang akan terealisasi di akhir 2015.
Namun, sejumlah kendala masih sering dihadapi UMKM saat ini, seperti tingginya biaya ekonomi dan sulitnya produk Indonesia bersaing dengan produk asing di luar negeri. Hal itu karena adanya proteksi dari negara yang bersangkutan pada produk UMKM.
"Kita masih sering menghadiri sejumlah kendala terkait tingginya biaya ekonomi, seperti masalah peningkatan tarif dasar listrik (TDL), tingginya bunga kredit pinjaman," katanya dalams eminar Hari Ulang tahun ke 40 Iwapi di Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Selasa (10/2/2015).
Selain itu, lanjut dia, UMKM juga terkendala dengan naiknya ongkos angkutan akibat kenaikan BBM, mahalnya biaya logistik akibat infrastruktur jalan yang tidak memadai. "Dan hal-hal lainnya menjadi kendala utama pengusaha UMKM anggota Iwapi dalam menjalankan usahanya.
Sebab itu, Nita menyarankan agar pemerintah melakukan upaya pendampingan bagi pengusaha untuk siap menghadapi MEA yang akan terealisasi di akhir 2015.
(izz)