Cetak Sejarah Subsidi BBM Turun 84%
A
A
A
JAKARTA - Setelah pemerintah membenahi sektor subsidi terutama BBM, akhirnya dalam APBN-P subsidi BBM turun sekitar 84% dari Rp274,7 triliun menjadi Rp44,4 triliun. Penurunan ini pertama dalam sejarah subsidi BBM bisa turun hingga sebesar itu.
"Subsidi BBM kita turun sampai Rp230,3 triliun dari Rp274,7 triliun menjadi Rp44,4 triliun. Ini pertama kalinya subsidi BBM turun dan subsidi pangan lebih besar dari subsidi BBM. Dulu enggak pernah ada ceritanya kayak begini," kata Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro di Jakarta, Selasa (17/2/2015).
Menurutnya, jika ditambah dengan carry over tahun sebelumnya ke tahun berikutnya, maka pagu untuk subsidi BBM menjadi sebesar Rp64,7 triliun, atau turun Rp211,3 triliun.
"Untuk subsidi non energi yang paling besar untuk komponen pangan (pupuk dan benih) adalah Rp74,3 triliun. Turun sebesar Rp4,3 triliun dibandingkan dengan APBN 2015. Dengan nilai pagu yang seperti itu, ini menunjukkan kita serius dalam reform subsidi," ujar dia.
Untuk sektor pangan, pemerintah juga memberikan dana untuk pembangunan di sektor tersebut. Dalam APBN-P 2015 pemerintah mengalokasikan dana Rp25,8 triliun untuk program kedaulatan pangan, yang sebagian besar dialokasikan untuk irigasi.
"Salah satu yang menjadi fokus Presiden adalah pada kedaulatan pangan, anggarannya total Rp25,8 triliun. Di antara program kedaulatan pangan, banyak larinya ke irigasi," pungkasnya.
"Subsidi BBM kita turun sampai Rp230,3 triliun dari Rp274,7 triliun menjadi Rp44,4 triliun. Ini pertama kalinya subsidi BBM turun dan subsidi pangan lebih besar dari subsidi BBM. Dulu enggak pernah ada ceritanya kayak begini," kata Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro di Jakarta, Selasa (17/2/2015).
Menurutnya, jika ditambah dengan carry over tahun sebelumnya ke tahun berikutnya, maka pagu untuk subsidi BBM menjadi sebesar Rp64,7 triliun, atau turun Rp211,3 triliun.
"Untuk subsidi non energi yang paling besar untuk komponen pangan (pupuk dan benih) adalah Rp74,3 triliun. Turun sebesar Rp4,3 triliun dibandingkan dengan APBN 2015. Dengan nilai pagu yang seperti itu, ini menunjukkan kita serius dalam reform subsidi," ujar dia.
Untuk sektor pangan, pemerintah juga memberikan dana untuk pembangunan di sektor tersebut. Dalam APBN-P 2015 pemerintah mengalokasikan dana Rp25,8 triliun untuk program kedaulatan pangan, yang sebagian besar dialokasikan untuk irigasi.
"Salah satu yang menjadi fokus Presiden adalah pada kedaulatan pangan, anggarannya total Rp25,8 triliun. Di antara program kedaulatan pangan, banyak larinya ke irigasi," pungkasnya.
(izz)