SIAP Berharap BEI Cabut Suspensi
A
A
A
JAKARTA - PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) berharap agar PT Bursa Efek Indonesia (BEI) segera mencabut penghentian sementara (suspensi) perdagangan efek perusahaan.
Presiden Direktur SIAP M. Suluhuddin Noor berharap sanksi itu dicabut karena perseroan dalam proses pengajuan utang baru oleh anak usaha kepada PT Bank Mandiri.
"Saya maunya dicabut suspensinya sekarang, bahkan saya tidak mau perdagangan kita ditutup," ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (20/2/2015).
Suluhuddin memaparkan, saat ini anak usaha perusahaan, PT Mahaputra Adi Nusa (MAN) sedang menjalani proses pengajuan fasilitas pinjaman baru.
Dijelaskan, MAN merupakan distributor pelumas bagus PT Pertamina (Persero) di Kalimantan Selatan Regional VI dan Jakarta Regional III. Atas permintaan Pertamina, pihaknya sedang dalam proses pengembangan pasar di Pandeglang, Banten.
Sekadar informasi, BEI menghentikan sementara perdagangan efek SIAP pada 6 Februari 2015 terkait dengan penjelasan perseroan mengenai perkembangan kinerja perusahaan setelah akuisisi RITS Ventures Limited dan penyajian laporan keuangan interim per 30 September tahun lalu.
Presiden Direktur SIAP M. Suluhuddin Noor berharap sanksi itu dicabut karena perseroan dalam proses pengajuan utang baru oleh anak usaha kepada PT Bank Mandiri.
"Saya maunya dicabut suspensinya sekarang, bahkan saya tidak mau perdagangan kita ditutup," ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (20/2/2015).
Suluhuddin memaparkan, saat ini anak usaha perusahaan, PT Mahaputra Adi Nusa (MAN) sedang menjalani proses pengajuan fasilitas pinjaman baru.
Dijelaskan, MAN merupakan distributor pelumas bagus PT Pertamina (Persero) di Kalimantan Selatan Regional VI dan Jakarta Regional III. Atas permintaan Pertamina, pihaknya sedang dalam proses pengembangan pasar di Pandeglang, Banten.
Sekadar informasi, BEI menghentikan sementara perdagangan efek SIAP pada 6 Februari 2015 terkait dengan penjelasan perseroan mengenai perkembangan kinerja perusahaan setelah akuisisi RITS Ventures Limited dan penyajian laporan keuangan interim per 30 September tahun lalu.
(rna)