Perindo: Pemerintah Harus Buka Lahan Pertanian Baru
A
A
A
DENPASAR - Harga beras yang melambung sejak awal Februari 2015 membuat masyarakat resah. Melihat kondisi ini, Pantai Perindo mengimbau pemerintah agar serius mengatasi masalah beras. Salah satunya dengan membuka lahan pertanian baru.
Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) partai Perindo Bali I Wayan Sukla Arnata, mengemukakan, salah satu faktor kenaikan harga beras di pasaran adalah faktor produksi. "Ini persoalan lama ya. Produksi beras kita itu kurang. Kalau mau stabil ya kita harus tingkatkan produksinya. Salah satu caranya buka lahan baru," ujarnya, Selasa (24/2/2015).
Menurut Wayan, penambahan lahan pertanian itu harus segera dilakukan. Sehingga beras di pasaran selalu tersedia dan harga tetap stabil. "Masalah utama (kenaikan) beras itu kekurangan produksi. Sawah dan petani kita terus berkurang," tegasnya.
Selain untuk menutupi pasokan beras nasional, pembukaan lahan pertanian juga sangat penting untuk pemerataan penduduk. Dengan membuka lahan pertanian, kata Wayan, akan ada lapangan kerja bagi orang-orang daerah. Sehingga orang-orang daerah tidak perlu ke kota untuk mencari penghidupan.
Seperti diketahui, konversi atau alih fungsi lahan pertanian lebih dari 100.000 hektare per tahun. Begitu juga jumlah petani yang beralih profesi dari tahun ke tahun. Tengok saja jumlah petani pada 2003 sebanyak 31,17 juta orang. Pada 2013, jumlahnya menjadi, 26,13 jiwa. Artinya berkurang sebesar 5 juta jiwa. Sementara laju pertumbuhan penduduk Indonesia sekitar 1,4%-1,5%.
Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) partai Perindo Bali I Wayan Sukla Arnata, mengemukakan, salah satu faktor kenaikan harga beras di pasaran adalah faktor produksi. "Ini persoalan lama ya. Produksi beras kita itu kurang. Kalau mau stabil ya kita harus tingkatkan produksinya. Salah satu caranya buka lahan baru," ujarnya, Selasa (24/2/2015).
Menurut Wayan, penambahan lahan pertanian itu harus segera dilakukan. Sehingga beras di pasaran selalu tersedia dan harga tetap stabil. "Masalah utama (kenaikan) beras itu kekurangan produksi. Sawah dan petani kita terus berkurang," tegasnya.
Selain untuk menutupi pasokan beras nasional, pembukaan lahan pertanian juga sangat penting untuk pemerataan penduduk. Dengan membuka lahan pertanian, kata Wayan, akan ada lapangan kerja bagi orang-orang daerah. Sehingga orang-orang daerah tidak perlu ke kota untuk mencari penghidupan.
Seperti diketahui, konversi atau alih fungsi lahan pertanian lebih dari 100.000 hektare per tahun. Begitu juga jumlah petani yang beralih profesi dari tahun ke tahun. Tengok saja jumlah petani pada 2003 sebanyak 31,17 juta orang. Pada 2013, jumlahnya menjadi, 26,13 jiwa. Artinya berkurang sebesar 5 juta jiwa. Sementara laju pertumbuhan penduduk Indonesia sekitar 1,4%-1,5%.
(dmd)