Harga Serba Naik, Himpi Berharap Pemerintah Bijak
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bahlil Lahadalia mengatakan, naiknya harga sejumlah kebutuhan hampir bersamaan harusnya dipikirkan bijak oleh pemerintah agar tidak makin menyulitkan masyarakat kecil.
Sekadar informasi, setelah harga beras dan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium naik, menyusul tarif listrik dan tiket kereta juga akan naik. Selain itu, jalan tol juga akan dikenakan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 10%.
Menurut dia, di antara yang akan naik tersebut merupakan kebutuhan dasar masyarakat, sehingga kenaikan yang berdekatan akan membebani masyarakat.
"Saya melihat (untuk listrik), pemerintah harusnya juga berpikir bijak untuk menyelamatkan masyarakat dan pengusaha terhadap TDL (tarif daasar listrik) ini. Pertama, listriknya ini saja sudah susah dicari, sudah begitu mahal. Ini kan menjadi kebutuhan dasar masyarakat," ujar Bahlil kepada Sindonews di Jakarta, Sabtu (7/3/2015).
Sementara naiknya harga BBM, Bahlil berharap kenaikannya jangan terlalu banyak, meski disesuaikan dengan minyak mentah dunia. Pasalnya, fluktuatifnya harga BBM akan memengaruhi harga kebutuhan pokok maupun logistik.
Selama ini, harga kebutuhan maupun tarif angkutan akan sangat mudah naik ketika harga BBM naik, namun akan sulit untuk kembali turun jika harga BBM menurun. Apalagi, fluktuatifnya harga terjadi dalam rentang pendek, sehingga sulit untuk menyesuaikan harga.
"Pemerintah juga harus punya startegi, jangan setiap bulan naik terus naik lagi. Kalau seperti ini, pemerintah terkesan tidak memiliki perencanaan yang baik," tandasnya.
Sekadar informasi, setelah harga beras dan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium naik, menyusul tarif listrik dan tiket kereta juga akan naik. Selain itu, jalan tol juga akan dikenakan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 10%.
Menurut dia, di antara yang akan naik tersebut merupakan kebutuhan dasar masyarakat, sehingga kenaikan yang berdekatan akan membebani masyarakat.
"Saya melihat (untuk listrik), pemerintah harusnya juga berpikir bijak untuk menyelamatkan masyarakat dan pengusaha terhadap TDL (tarif daasar listrik) ini. Pertama, listriknya ini saja sudah susah dicari, sudah begitu mahal. Ini kan menjadi kebutuhan dasar masyarakat," ujar Bahlil kepada Sindonews di Jakarta, Sabtu (7/3/2015).
Sementara naiknya harga BBM, Bahlil berharap kenaikannya jangan terlalu banyak, meski disesuaikan dengan minyak mentah dunia. Pasalnya, fluktuatifnya harga BBM akan memengaruhi harga kebutuhan pokok maupun logistik.
Selama ini, harga kebutuhan maupun tarif angkutan akan sangat mudah naik ketika harga BBM naik, namun akan sulit untuk kembali turun jika harga BBM menurun. Apalagi, fluktuatifnya harga terjadi dalam rentang pendek, sehingga sulit untuk menyesuaikan harga.
"Pemerintah juga harus punya startegi, jangan setiap bulan naik terus naik lagi. Kalau seperti ini, pemerintah terkesan tidak memiliki perencanaan yang baik," tandasnya.
(rna)