PNM Gelontori UKM di Jateng Rp40 Miliar
A
A
A
JEPARA - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) siap menggelontorkan suntikan modal hingga total mencapai Rp40 miliar untuk ribuan usaha kecil dan menengah (UKM) di kawasan timur Provinsi Jawa Tengah. Langkah ini diyakini mampu mendongkrak laju perekonomian masyarakat, terlebih yang ada di kawasan eks Karisidenan Pati.
Hal ini disampaikan Direktur Utama PT PNM Parman Nataatmadja di sela-sela kegiatan Progam pengembangan kapasitas usaha temu UMK Mitra ULaMM PNM Klaster Pati-Cabang Semarang, Komunitas dan Sinergitas Pelaku UMK untuk Pengembangan Usaha yang digelar di Rumah Joglo, Margoyoso, Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Minggu (8/3/2015).
Hadir dalam kegiatan ini anggota Komisi VI DPR RI Abdul Wachid dan seratusan pelaku UKM di wilayah timur Jawa Tengah. Parman mengatakan, sinergi ini penting untuk meningkatkan nilai jual usaha kecil dan menengah.
Dia menilai ada banyak potensi usaha di kawasan timur Jawa Tengah. Jika disuntik modal, motivasi, manajemen kelembagaan, produksi hingga pemasaran maka berbagai usaha itu akan berkontribusi positif bagi peningkatan kesejahteraan pelaku usaha yang bersangkutan, lingkungan maupun pemerintah daerah setempat.
"Kalau ditotal ada sekitar Rp40 miliar yang akan kita suntikkan sebagai tambahan modal usaha. Selain modal kita juga memberikan berbagai pendampingan agar usaha itu benar-benar berjalan dan maju," katanya di Jepara, Minggu (8/3/2015).
Sementara, Anggota Komisi VI DPR RI Abdul Wachid mengatakan, tahun ini pemerintah mengucurkan dana kepada 35 BUMN, salah satunya PT PNM (Persero). Total kucuran dana untuk PNM mencapai Rp1 triliun yang memang difokuskan untuk lebih menggeliatkan sektor usaha kecil dan menengah.
Politisi Gerindra ini sepakat sektor UKM memang harus di-back up pemerintah. Sebab berkaca dari pengalaman peristiwa 1998, sektor ini terbukti tidak goyah meski dihantam badai krisis ekonomi.
Menurutnya, usaha seperti itu mudah ditemui di daerah. Di Jepara misalnya ada monel, mebel, gerabah, konveksi dan lain sebagainya. "Usaha seperti ini langsung digerakkan masyarakat. Tepat jika pemerintah memberi perhatian khusus sektor ini. Kalau berhasil tentu itu membantu tugas pemerintah menciptakan kesejahteraan untuk rakyatnya," tandas Wachid.
Hal ini disampaikan Direktur Utama PT PNM Parman Nataatmadja di sela-sela kegiatan Progam pengembangan kapasitas usaha temu UMK Mitra ULaMM PNM Klaster Pati-Cabang Semarang, Komunitas dan Sinergitas Pelaku UMK untuk Pengembangan Usaha yang digelar di Rumah Joglo, Margoyoso, Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Minggu (8/3/2015).
Hadir dalam kegiatan ini anggota Komisi VI DPR RI Abdul Wachid dan seratusan pelaku UKM di wilayah timur Jawa Tengah. Parman mengatakan, sinergi ini penting untuk meningkatkan nilai jual usaha kecil dan menengah.
Dia menilai ada banyak potensi usaha di kawasan timur Jawa Tengah. Jika disuntik modal, motivasi, manajemen kelembagaan, produksi hingga pemasaran maka berbagai usaha itu akan berkontribusi positif bagi peningkatan kesejahteraan pelaku usaha yang bersangkutan, lingkungan maupun pemerintah daerah setempat.
"Kalau ditotal ada sekitar Rp40 miliar yang akan kita suntikkan sebagai tambahan modal usaha. Selain modal kita juga memberikan berbagai pendampingan agar usaha itu benar-benar berjalan dan maju," katanya di Jepara, Minggu (8/3/2015).
Sementara, Anggota Komisi VI DPR RI Abdul Wachid mengatakan, tahun ini pemerintah mengucurkan dana kepada 35 BUMN, salah satunya PT PNM (Persero). Total kucuran dana untuk PNM mencapai Rp1 triliun yang memang difokuskan untuk lebih menggeliatkan sektor usaha kecil dan menengah.
Politisi Gerindra ini sepakat sektor UKM memang harus di-back up pemerintah. Sebab berkaca dari pengalaman peristiwa 1998, sektor ini terbukti tidak goyah meski dihantam badai krisis ekonomi.
Menurutnya, usaha seperti itu mudah ditemui di daerah. Di Jepara misalnya ada monel, mebel, gerabah, konveksi dan lain sebagainya. "Usaha seperti ini langsung digerakkan masyarakat. Tepat jika pemerintah memberi perhatian khusus sektor ini. Kalau berhasil tentu itu membantu tugas pemerintah menciptakan kesejahteraan untuk rakyatnya," tandas Wachid.
(izz)