Pendapatan INTP Tahun Lalu Capai Rp20 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) sepanjang tahun lalu mencatat pendapatan bersih sebesar Rp20 triliun, naik 7,47% dibanding tahun sebelumnya senilai Rp18,69 triliun.
Laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan pada Kamis (19/3/2015) menunjukkan bahwa naiknya pendapatan bersih seiring dengan bertambahnya beban pokok pendapatan menjadi Rp10,91 triliun dari Rp10,04 triliun.
Di samping itu, beban usaha mengalami kenaikan menjadi Rp3,23 triliun dari Rp2,70 triliun, beban operasi lain juga meningkat menjadi Rp74,95 miliar dari Rp47,10 miliar, sedangkan pendapatan operasi hanya bertambah dari Rp136,25 miliar menjadi Rp196,04 miliar.
Akibatnya, laba usaha emiten produsen semen itu turun 1,48% menjadi Rp5,97 triliun dibanding 2013 sebesar Rp6,06 triliun.
Kendati demikian, naiknya pendapatan keuangan menjadi Rp811,65 miliar dari Rp564,29 miliar dan bagian atas laba bersih entitas asosiasi menjadi Rp24,49 miliar dari Rp17,73 miliar serta susutnya biaya keuangan menjadi Rp21,53 miliar dari Rp50,97 miliar membantu kenaikan laba bersih.
Laba bersih yang berhasil dibukukan perseroan pada akhir tahun lalu meningkat 5,19% menjadi Rp5,27 triliun dibanding tahun sebelumnya senilai Rp5,01 triliun. Sementara laba per saham dasar naik menjadi Rp1.431,82/lembar dari Rp1.361,02/lembar.
Adapun, total aset perusahaan pada 2014 mencapai 28,88 triliun, tumbuh 8,53% dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp26,61 triliun. Kas dan setara kas perusahaan pada akhir tahun tercatat sebesar Rp11,26 triliun, turun dibanding 2013 senilai Rp12,59 triliun.
Laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan pada Kamis (19/3/2015) menunjukkan bahwa naiknya pendapatan bersih seiring dengan bertambahnya beban pokok pendapatan menjadi Rp10,91 triliun dari Rp10,04 triliun.
Di samping itu, beban usaha mengalami kenaikan menjadi Rp3,23 triliun dari Rp2,70 triliun, beban operasi lain juga meningkat menjadi Rp74,95 miliar dari Rp47,10 miliar, sedangkan pendapatan operasi hanya bertambah dari Rp136,25 miliar menjadi Rp196,04 miliar.
Akibatnya, laba usaha emiten produsen semen itu turun 1,48% menjadi Rp5,97 triliun dibanding 2013 sebesar Rp6,06 triliun.
Kendati demikian, naiknya pendapatan keuangan menjadi Rp811,65 miliar dari Rp564,29 miliar dan bagian atas laba bersih entitas asosiasi menjadi Rp24,49 miliar dari Rp17,73 miliar serta susutnya biaya keuangan menjadi Rp21,53 miliar dari Rp50,97 miliar membantu kenaikan laba bersih.
Laba bersih yang berhasil dibukukan perseroan pada akhir tahun lalu meningkat 5,19% menjadi Rp5,27 triliun dibanding tahun sebelumnya senilai Rp5,01 triliun. Sementara laba per saham dasar naik menjadi Rp1.431,82/lembar dari Rp1.361,02/lembar.
Adapun, total aset perusahaan pada 2014 mencapai 28,88 triliun, tumbuh 8,53% dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp26,61 triliun. Kas dan setara kas perusahaan pada akhir tahun tercatat sebesar Rp11,26 triliun, turun dibanding 2013 senilai Rp12,59 triliun.
(rna)