Industri Gula Nasional Pernah Jaya di Masa Penjajahan

Kamis, 26 Maret 2015 - 11:55 WIB
Industri Gula Nasional Pernah Jaya di Masa Penjajahan
Industri Gula Nasional Pernah Jaya di Masa Penjajahan
A A A
JAKARTA - Direktur International Trade Analysis and Policy Sudies (ITAPS)‎ Rina Oktaviani mengungkapkan, industri gula nasional pernah mengalami masa kejayaan pada masa penjajahan atau sekitar 1930-an.

Kondisi tersebut justru berbanding terbalik dengan kondisi saat ini, di mana, industri gula nasional justru semakin terpuruk. Sementara permintaan masyarakat untuk gula semakin meningkat.

"Nyatanya jumlah pabrik gula itu saat penjajahan sebanyak 1.799 pabrik, tapi data terahir pada 2012 itu hanya 62 pabrik," katanya di kantor Indef, Jakarta, Kamis (26/3/2015).

Menurutnya, dengan semakin terkikisnya jumlah pabrik gula di Indonesia, maka rendemen gula oleh beberapa pabrik gula secara otomatis juga mengalami penurunan. Terlebih, kemampuan perusahaan pelat merah yang dibidik untuk memenuhi kebutuhan gula nasional, justru rendemennya tidak lebih baik dibanding swasta.

‎"Produktivitas pabrik gula kita mengenaskan, swasta lebih bagus ketimbang PTPN, rendemennya itu bisa dilihat," pungkas dia.

Sekadar Informasi, kapasitas produksi gula dari data 2012 hanya 2.500-6.000 ton tebu per hari‎ (TCD). Total produksi tersebut pun dinilai masih sangat rendah dibanding negara lain.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5606 seconds (0.1#10.140)