ESDM: Wajar Program Listrik Wilayah Terluar Molor
A
A
A
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menganggap wajar program kelistrikan di 47 wilayah terluar tidak selesai tepat waktu.
Menurutnya, proyek kelistrikan di pulau-pulau terluar tersebut merupakan proyek besar dan sulit karena berada di wilayah terpencil Indonesia. Dengan demikian, wajar jika proyek itu molor.
"Agustus sama September kan dekat. Namanya juga proyek gede dan daerah terpencil, jadi wajar (kalau molor)," tuturnya di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Kamis (8/4/2015) malam.
Menurut dia, untuk membangun pembangkit listrik di wilayah terpencil membutuhkan usaha ekstra. Pasalnya, wilayah geografis menjadi tantangan yang cukup sulit.
"Memang setengah mati bangun di daerah terpencil. Project management diperkuat tidak mungkin bangun di daerah, dikontrol dari Pusat di Jakarta. Dulu kita punya tangan di daerah Kanwil, sekarang enggak ada," pungkas Sudirman.
Menurutnya, proyek kelistrikan di pulau-pulau terluar tersebut merupakan proyek besar dan sulit karena berada di wilayah terpencil Indonesia. Dengan demikian, wajar jika proyek itu molor.
"Agustus sama September kan dekat. Namanya juga proyek gede dan daerah terpencil, jadi wajar (kalau molor)," tuturnya di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Kamis (8/4/2015) malam.
Menurut dia, untuk membangun pembangkit listrik di wilayah terpencil membutuhkan usaha ekstra. Pasalnya, wilayah geografis menjadi tantangan yang cukup sulit.
"Memang setengah mati bangun di daerah terpencil. Project management diperkuat tidak mungkin bangun di daerah, dikontrol dari Pusat di Jakarta. Dulu kita punya tangan di daerah Kanwil, sekarang enggak ada," pungkas Sudirman.
(rna)