Belajar dari Kegagalan, Arief Sukses Jual Buku Online

Senin, 13 April 2015 - 15:41 WIB
Belajar dari Kegagalan,...
Belajar dari Kegagalan, Arief Sukses Jual Buku Online
A A A
BISNIS dunia maya alias bisnis online saat ini tengah digeluti masyarakat di Indonesia. Tak jarang masyarakat yang banting setir menggarap bisnis berbasis internet tersebut.

Peluang itu yang dimanfaatkan oleh Arief Mai Rakhman yang kini mampu eksis menjual buku secara online, di tengah hiruk pikuk jual-beli barang secara online. Kini Arief serius memburu dan menjual buku-buku untuk anak kuliahan dan buku di bidang sosial, sejarah hingga psikologi.

“Saya memang fokus untuk buku-buku anak kuliahan. Selain segmented, pasarnya sangat menjanjikan. Buku-buku bertema metode penelitian itu paling laris, tapi secara umum relatif berimbang tiap kategorinya,” ujar Arief seperti dalam rilis yang diterima Sindonews di Jakarta, Senin (13/4/2015).

Pengakuan pelapak asal Yogyakarta ini memang tak berlebihan mengingat ketertarikannya berkecimpung di dunia bisnis online dimulai sejak 2011. Saat itu, Arief diajak temannya mendirikan Delta Buku untuk membantu jualan.

“Saya cuma nemenin muter-muter cari buku dan membantu jualan lewat Facebook,” akunya.

Sayangnya, toko tersebut tidak digarap secara maksimal sehingga sempat vakum lama. Hingga akhirnya pada 2012, Arief dipercaya mengelolanya karena ditinggal pulang kampung oleh temannya.

Tak ingin mengalami kegagalan yang kesekian kalinya, Arief yang hobi membaca ini, memotivasi dirinya untuk fokus berjualan buku secara online agar keuntungannya cepat bisa diputar untuk membeli buku baru lagi.

Ketertarikannya terhadap buku-buku membuat laki-laki berusia 29 tahun ini sangat menguasai dan paham betul tentang produk yang dijualnya ini. Misal, Arief bisa menemukan buku-buku tertentu yang jarang ditemukan di beberapa toko buku pada umumnya.

Selain itu, dia juga bisa membeli buku dengan harga yang lebih murah karena sudah bekerjasama dengan beberapa toko buku sebelumnya.

“Ingin juga suatu saat jual buku impor. Tapi untuk sementara saya ambil dari penerbit langsung, ada dari distributor atau agen, ada dari toko buku lain yang kami dapat diskon khusus. Sebagian besar masih diambil dari seputar Yogyakarta dan sekitarnya,” imbuh dia.

Arief juga mendapatkan keuntungan tersendiri dengan tinggal di Yogyakarta. Dijuluki sebagai kota pelajar, Yogyakarta memberikan lebih banyak akses bagi Arief untuk mendapatkan buku-buku kuliahan dan sejenisnya, sehingga dia bisa memenuhi kebutuhan para pembelinya.

Dia menuturkan, karena sebagian besar pembeli bukunya adalah anak kuliahan, mereka butuh buku yang sangat spesifik, baik dari edisi maupun cetakannya. Kebutuhan buku seperti ini tentunya akan sangat sulit didapatkan di toko buku konvensional, sehingga lapak buku Arief memiliki keunggulan kompetitif tersendiri.

Sebelum bergabung dengan Bukalapak.com, Arief telah mencoba menjual buku-bukunya melalui marketplace lainnya, serta media sosial seperti Facebook, Twitter dan Instagram. Hingga di akhir 2013, Arief mengenal Bukalapak setelah setiap kali search produk jualan di Google yang muncul selalu Bukalapak di halaman satu dan teratas.

“Saya memutuskan bergabung di Bukalapak. Alasannya, market place ini memberikan jaminan keamanan setiap transaksi, terutama dalam hal pembayaran. Di mana Bukalapak menjadi mediator antara penjual dan pembeli. Sistem ini membuat pembeli terhindar dari transaksi jual-beli palsu,” ujarnya.

Di Bukalapak inilah, usaha jualan buku online yang digeluti Arief berkembang pesat. Tak butuh waktu lama, toko online-nya yang bertajuk Beta Buku ini telah memiliki lebih dari 1.400 jumlah feedback dengan lebih dari 4.000 judul buku yang telah diunggah di laman tersebut.

Fakta ini menjadikan Arief menjadi salah satu top seller berlabel ‘Juragan’ di Bukalapak dengan kategori buku. “Alhamdulillah saat ini saya melayani 15-20 transaksi setiap hari, dengan omzet sekitar Rp 60 juta per bulan,” sebutnya.

Dia mengaku memiliki harapan hobinya ini bisa memberikan manfaat bagi setiap lapisan masyarakat. Terlebih, di era yang serba digitalisasi dimana e-book juga sudah banyak diperjual-belikan secara online.

Kendati demikian, Arief tetap yakin kalau bisnis jualan buku fisik secara online masih tetap diminati banyak orang. Karena, masih banyak yang terbiasa membaca buku secara fisik, lebih nyaman dan mudah.

Pria kelahiran Deli Serdang ini menyikapi persaingan di bisnis online-nya ini dengan memberikan pelayanan terbaik. Mulai dari pengiriman dan ketersediaan buku, jumlah dan variasi judul dengan harga kompetitif, di mana dirinya hanya mengambil margin per buku cukup kecil, serta memperkuat tim Beta Buku.

“Saat ini saya ada partner sekaligus partner hidup, Dewi Perwita Sari, penasehat sekaligus motivator. Ada juga teman yang bantu packing dan kirim barang. Ini semua baru berjalan dua bulanan,” tutur dia.

Arief menyadari bahwa bisnis yang digelutinya tengah mengalami tren pertumbuhan positif. Kondisi ini mensyaratkan dirinya untuk terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi di sekitarnya.

“Ini semua untuk mewujudkan mimpi saya menjadi penjual buku online besar di Indonesia, kalau bisa sih ingin menyaingi Amazon,” harapnya.

Founder sekaligus CEO Bukalapak.com, Achmad Zaky salut dan mengakui kegigihan dan kejelian Arief Mai Rakhman yang membidik buku kuliahan sebagai jualannya di Bukalapak.com.

"Dengan menjual buku kuliahan, Arief memiliki keunggulan kompetitif tersendiri. Kejelian membidik ceruk pasar seperti ini merupakan salah satu kiat sukses jualan online di Bukalapak.com," kata Zaky.

"Dunia online membuka peluang yang sama buat siapapun untuk naik kelas. Asalkan UKM-UKM mau bekerja keras dan mempunyai kegigihan untuk berusaha, mereka mempunyai kesempatan besar untuk sukses dan naik kelas," pungkas dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5828 seconds (0.1#10.140)