Pertamina Tegaskan Masih Kaji Pertalite
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto menegaskan bahwa rencana diluncurkannya BBM jenis baru, pertalite saat ini masih dalam proses pengkajian.
Dia meminta kepada Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang untuk mempresentasikan mengenai keinginan Pertamina untuk kucurkan produk baru tersebut dengan RON 90.
"Kutipan di media itu tidak tepat, yang seolah-olah hilangkan premium. Premium tetap sesuai kebijakan pemerintah dan pasar. Dan mesin motor mobil dengan kompresi mesin yang tinggi kami lihat perlu ada produk yang seperti ini," ujar Dwi dalam RDP bersama Komisi VII DPR RI, Jakarta, Rabu (22/4/2015).
Dalam kesempatan yang sama, Ahmad Bambang mengatakan, pihaknya hanya menambah varian produk saja dengan kehadiran pertalite dengan RON 90.
"Ini hanya menambah varian produk, kami lihat ada RON 88, 92, 94. Antara 88 dan 92 gap-nya jauh. Bagi kami yang tepat mengganti premium dengan ini (pertalite), kecuali ada program pemerintah yang lain, pasti kami jalani," tuturnya.
Dia juga menjelaskan, pernyataan media soal pertalite akan diluncurkan pada 1 Mei 2015 juga tidak sepenuhnya tepat. Pertamina melontarkan akan meluncurkan pada awal Mei tapi bukan pada tanggal 1 Mei.
"Ya bukan tanggal 1, tapi awal Mei yang pasti. Dan kami mencari hari Senin untuk diluncurkan," pungkas pria yang akrab disapa Abe ini.
Dia meminta kepada Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang untuk mempresentasikan mengenai keinginan Pertamina untuk kucurkan produk baru tersebut dengan RON 90.
"Kutipan di media itu tidak tepat, yang seolah-olah hilangkan premium. Premium tetap sesuai kebijakan pemerintah dan pasar. Dan mesin motor mobil dengan kompresi mesin yang tinggi kami lihat perlu ada produk yang seperti ini," ujar Dwi dalam RDP bersama Komisi VII DPR RI, Jakarta, Rabu (22/4/2015).
Dalam kesempatan yang sama, Ahmad Bambang mengatakan, pihaknya hanya menambah varian produk saja dengan kehadiran pertalite dengan RON 90.
"Ini hanya menambah varian produk, kami lihat ada RON 88, 92, 94. Antara 88 dan 92 gap-nya jauh. Bagi kami yang tepat mengganti premium dengan ini (pertalite), kecuali ada program pemerintah yang lain, pasti kami jalani," tuturnya.
Dia juga menjelaskan, pernyataan media soal pertalite akan diluncurkan pada 1 Mei 2015 juga tidak sepenuhnya tepat. Pertamina melontarkan akan meluncurkan pada awal Mei tapi bukan pada tanggal 1 Mei.
"Ya bukan tanggal 1, tapi awal Mei yang pasti. Dan kami mencari hari Senin untuk diluncurkan," pungkas pria yang akrab disapa Abe ini.
(izz)