JK: Ekonomi Ramah Lingkungan Setara Penghormatan HAM
A
A
A
JAKARTA - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan, investasi, bisnis, dan ekonomi yang ramah lingkungan sama halnya dengan penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM).
Hal ini dikatakan dalam sambutan pembukaan acara Tropical Landscapes Summit 2015: A Global Investment Opportunity, yang diselenggarakan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) hari ini.
Dia mengatakan, terdapat empat isu utama yang harus dilaksanakan jika sebuah negara ingin dikatakan sebagai negara terhormat, yaitu demokrasi, penghormatan terhadap HAM, ekonomi ramah lingkungan, dan keadilan serta memerangi kemiskinan.
"Tanpa itu semua negara lain akan melawan Anda. Seperti Iran melawan AS karena demokrasi. Jika kita tidak menerapkan ekonomi ramah lingkungan, maka orang di seluruh dunia tidak akan membeli produk Anda," ucapnya di Hotel Shangri-la, Jakarta, Senin (27/4/2015).
Menurutnya, ekonomi yang dilaksanakan dengan penghormatan lingkungan merupakan tanggung jawab semua pihak. Sebab, saat melakukan bisnis dan ekonomi yang ramah lingkungan, maka sama saja dengan menghormati HAM dan memerangi kemiskinan.
"Karena jika Anda bekerja secara ramah lingkungan, berarti Anda bekerja bersama masyarakat," imbuhnya.
Sebab itu, sambung mantan Wapres era Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid I, Indonesia berkomitmen untuk melaksanakan perekonomian yang menghormati dan ramah terhadap lingkungan. Tak tanggung-tanggung, JK pun menebar janji insentif terhadap investor yang mau berinvestasi di bisnis ramah lingkungan.
"Jika Anda memiliki listrik yang dapat dijual ke PLN, jika batu bara dihargai 7 sen per jam, maka kalau energi hijau 9 sen per jam, geothermal 10 sen per jam. Ini yang kami berikan bagi investasi yang ramah lingkungan," tegas dia.
Dalam kesempatan tersebut, JK juga secara resmi membuka pertemuan bertaraf internasional tersebut melalui pemukulan gong. "Secara resmi saya buka pertemuan ini sesua dengan gaya Indonesia melalui pemukulan gong," pungkasnya.
Sekadar informasi, Tropical Landscapes Summit: A Global Investment Opportunity ini diselenggarakan pada 27-28 April 2015 di Hotel Shangri-la, Jakarta.
Beberapa CEO global yang dipastikan datang dan menjadi pembicara antara lain Group MD and CEO Olam International Sunny Verghese, Vice President of Global Sourcing, Costco Wholesale Gary Kotzen, Managing Directir and Vice Chairman Global Investment Banking, Credit Suisse Mark Burrows, dan Chairman Permian Global Stephen Rumsey.
Hal ini dikatakan dalam sambutan pembukaan acara Tropical Landscapes Summit 2015: A Global Investment Opportunity, yang diselenggarakan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) hari ini.
Dia mengatakan, terdapat empat isu utama yang harus dilaksanakan jika sebuah negara ingin dikatakan sebagai negara terhormat, yaitu demokrasi, penghormatan terhadap HAM, ekonomi ramah lingkungan, dan keadilan serta memerangi kemiskinan.
"Tanpa itu semua negara lain akan melawan Anda. Seperti Iran melawan AS karena demokrasi. Jika kita tidak menerapkan ekonomi ramah lingkungan, maka orang di seluruh dunia tidak akan membeli produk Anda," ucapnya di Hotel Shangri-la, Jakarta, Senin (27/4/2015).
Menurutnya, ekonomi yang dilaksanakan dengan penghormatan lingkungan merupakan tanggung jawab semua pihak. Sebab, saat melakukan bisnis dan ekonomi yang ramah lingkungan, maka sama saja dengan menghormati HAM dan memerangi kemiskinan.
"Karena jika Anda bekerja secara ramah lingkungan, berarti Anda bekerja bersama masyarakat," imbuhnya.
Sebab itu, sambung mantan Wapres era Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid I, Indonesia berkomitmen untuk melaksanakan perekonomian yang menghormati dan ramah terhadap lingkungan. Tak tanggung-tanggung, JK pun menebar janji insentif terhadap investor yang mau berinvestasi di bisnis ramah lingkungan.
"Jika Anda memiliki listrik yang dapat dijual ke PLN, jika batu bara dihargai 7 sen per jam, maka kalau energi hijau 9 sen per jam, geothermal 10 sen per jam. Ini yang kami berikan bagi investasi yang ramah lingkungan," tegas dia.
Dalam kesempatan tersebut, JK juga secara resmi membuka pertemuan bertaraf internasional tersebut melalui pemukulan gong. "Secara resmi saya buka pertemuan ini sesua dengan gaya Indonesia melalui pemukulan gong," pungkasnya.
Sekadar informasi, Tropical Landscapes Summit: A Global Investment Opportunity ini diselenggarakan pada 27-28 April 2015 di Hotel Shangri-la, Jakarta.
Beberapa CEO global yang dipastikan datang dan menjadi pembicara antara lain Group MD and CEO Olam International Sunny Verghese, Vice President of Global Sourcing, Costco Wholesale Gary Kotzen, Managing Directir and Vice Chairman Global Investment Banking, Credit Suisse Mark Burrows, dan Chairman Permian Global Stephen Rumsey.
(izz)