Tekan Ongkos Logistik dengan Perbanyak UMKM di Kawasan Timur
Selasa, 14 Juli 2020 - 17:30 WIB
Dia juga menyinggung terkait digitalisasi logistik, misalnya dokumen logistik sebaiknya dapat diakses secara daring dan idealnya cukup satu saja. Dengan begitu, tak perlu ganti dokumen beru setiap kali ganti moda transportasi. Langkah-langkah semacam ini, imbuh Zaroni, bisa menurunkan ongkos logistik sekitar lima persen.
Penguatan jaringan transportasi dan logistik di kawasan Indonesia timur selayaknya menjadi perhatian. Pasalnya, tren belanja secara daring alias online semakin hari semakin menjadi tren di tengah masyarakat terutama dalam situasi pandemi Covid-19.
Layanan POS
Menyadari potensi bisnis dari aktivitas belanja secara daring tersebut, POS berusaha memperluas jangkauan layanan. Charles menjelaskan, perseroan semula didesain untuk pengiriman dokumen dan surat, tetapi beberapa tahun terakhir memperkuat layanan di lini pengiriman paket dan jasa kurir.
“POS punya jaringan terluas di Indonesia, hampir seluruh kecamatan di Indonesia. Hal ini menjadi kekuatan luar biasa sebetulnya bagi kami. Ini memposisikan kami pada posisi sebagai penyedia layanan yang bisa diandalkan. Kami juga terus perbaiki jaminan ketepatan waktu pengantaran barang,” kata Charles.
Khusus bagi pedagang online, PT POS Indonesia menyediakan Q-Comm sejak 2019. Perseroan pelat merah ini berharap bisa meraup setidaknya sepuluh persen pasar e-commerce melalui layanan baru ini. Q-Comm memungkinkan pelapak daring mengirimkan barang maksimal dua hari.
Keunggulan Q-Comm tidak hanya terletak pada kecapatan waktu pengiriman tetapi juga ada tiga layanan unggulan lain, yaitu ambil paket gratis, resi otomatis, dan bisa bayar ditempat (cash on delivery/COD). Kehadiran Q-Comm melengkapi layanan pengiriman sebelumnya, yaitu Q9, alias barang sampai dalam waktu maksimal sembilan jam di dalam kota.
“Reaksi pebisnis daring bagus sekali maka kami terus tingkatkan kualitas layanan COD. Arah ke depan, kami kerja sama dengan perusahaan dompet elektronik untuk sediakan layanan COD cashless,” tutur Charles.
Penguatan jaringan transportasi dan logistik di kawasan Indonesia timur selayaknya menjadi perhatian. Pasalnya, tren belanja secara daring alias online semakin hari semakin menjadi tren di tengah masyarakat terutama dalam situasi pandemi Covid-19.
Layanan POS
Menyadari potensi bisnis dari aktivitas belanja secara daring tersebut, POS berusaha memperluas jangkauan layanan. Charles menjelaskan, perseroan semula didesain untuk pengiriman dokumen dan surat, tetapi beberapa tahun terakhir memperkuat layanan di lini pengiriman paket dan jasa kurir.
“POS punya jaringan terluas di Indonesia, hampir seluruh kecamatan di Indonesia. Hal ini menjadi kekuatan luar biasa sebetulnya bagi kami. Ini memposisikan kami pada posisi sebagai penyedia layanan yang bisa diandalkan. Kami juga terus perbaiki jaminan ketepatan waktu pengantaran barang,” kata Charles.
Khusus bagi pedagang online, PT POS Indonesia menyediakan Q-Comm sejak 2019. Perseroan pelat merah ini berharap bisa meraup setidaknya sepuluh persen pasar e-commerce melalui layanan baru ini. Q-Comm memungkinkan pelapak daring mengirimkan barang maksimal dua hari.
Keunggulan Q-Comm tidak hanya terletak pada kecapatan waktu pengiriman tetapi juga ada tiga layanan unggulan lain, yaitu ambil paket gratis, resi otomatis, dan bisa bayar ditempat (cash on delivery/COD). Kehadiran Q-Comm melengkapi layanan pengiriman sebelumnya, yaitu Q9, alias barang sampai dalam waktu maksimal sembilan jam di dalam kota.
“Reaksi pebisnis daring bagus sekali maka kami terus tingkatkan kualitas layanan COD. Arah ke depan, kami kerja sama dengan perusahaan dompet elektronik untuk sediakan layanan COD cashless,” tutur Charles.
(akr)
tulis komentar anda